Deretan Isu Politik Identitas Diduga Muncul Jelang Pilpres 2024, Dua Capres Kena

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 12 September 2023 | 17:20 WIB
Deretan Isu Politik Identitas Diduga Muncul Jelang Pilpres 2024, Dua Capres Kena
Bakal Capres Ganjar Pranowo tampak dalam tayangan Azan Maghrib yang disiarkan televisi swasta. [Tangkapan layar akun Twitter @SuramaduJingga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istilah ‘Politik Identitas’ seakan telah lekat dengan perhelatan pesta demokrasi di Indonesia, baik itu pemilihan kepala daerah (Pilkada) ataupun pemilihan presiden (Pilpres).

Jika mendengar istilah tersebut, ingatan publik seakan kembali pada peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017, dimana ketika itu kelompok pendukung Anies-Sandi dianggap menggunakan simbol-simbol agama untuk menekuk lawan mereka, yakni Ahok-Djarot.

Pada Pilpres 2019, istilah politik identitas juga terdengar. Dalam kajiannya, Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) mencatat, isu SARA, politik identitas hingga ujaran kebencian masih mewarnai masa kampanye yang berlangsung selama lima bulan.

Lantas bagaimana dengan Pilpres 2024, apakah narasi politik identitas masih akan mewarnai? Dalam sejumlah kesempatan, sejumlah bacapres masih mencoba menggunakan simbol agama untuk menarik perhatian masyarakat.

Lantas seperti apa narasi politik identitas yang mulai muncul jelang Pilpres 2024? Berikut ulasannya.

Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan

Belakangan ini, kemunculan bacapres Ganjar Pranowo dalam tayangan azan di salah satu televisi swasta menjadi perbincangan hangat publik.

Sosok Ganjar mendadak muncul dalam tayangan azan jelang pendaftaran pasangan calon (paslon) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang direncanakan bulan depan.

Karena itu pula, muncul sejumlah anggapan kalau kemunculan Ganjar dalam azan tersebut merupakan bentuk dari politik identitas jelang Pilpres 2024.

Baca Juga: Anies Baswedan: PKB Memang Kawan Baru tapi PKS Tak akan Terlupa

Namun hal itu ditepis oleh PDI Perjuangan, selaku parpol yang mengusung Ganjar. Sekretaris Jenderap PDIP Hasto Kristianto mengatakan, kemunculan Ganjar dalam azan itu bukanlah politik identitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI