Suara.com - Memegang peran sebagai mitra pemerintah dan agen perubahan, Bank Mandiri telah melakukan serangkaian upaya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Menginjak usia ke-25, pada 2 Oktober 2023, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus menghadirkan dampak positif bagi masyarakat.
Komitmen ini direalisasikan oleh Bank Mandiri lewat berbagai inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan, selama 25 tahun menjadi bagian dari mitra pemerintah dalam memberikan dampak sosial, Bank Mandiri berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat lewat berbagai program TJSL yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Growths/SDGs) yang fokus memberikan kontribusi positif.
"Dalam pengembangan program TJSL atau umum disebut Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Mandiri sudah menginisiasi beragam program yang punya dampak besar. Salah satunya dari sisi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Bank Mandiri telah menginisiasikan program Wirausaha Muda Mandiri (WMM)," ujar Rudi, Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Dilaksanakan secara tahunan 2007, program pelatihan dan pengembangan wirausaha ini telah melahirkan lebih dari 60.000 pelaku usaha di seluruh Tanah Air.
Baca Juga: Dongkrak Transaksi Non Tunai, Bank Mandiri Taspen Kenalkan Aplikasi Movin
“Dilaksanakan selama 15 kali, program WMM ini menjadi ekosistem pelaku usaha muda Indonesia yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian dan menularkan semangat usaha di kalangan generasi muda,” terang Rudi.
Tidak hanya itu, dalam pilar ini, Bank Mandiri juga punya program Mandiri Sahabatku, yang merupakan rangkaian kegiatan pelatihan kewirausahaan kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011. Hasilnya, Mandiri Sahabatku telah diikuti oleh 17.000 PMI dari 4 negara, yaitu Hong Kong, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang.
Program Mandiri Sahabatku, lanjut Rudi, sejalan dengan konsistensi Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG) pada seluruh lini bisnis terutama pada aspek sosial. Kedua program ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif serta pekerjaan yang layak untuk masyarakat.
Dukung Pengembangan Wirausaha UMKM
Bank Mandiri percaya, ke depan tren ekonomi nasional terus menunjukkan kecenderungan yang positif. Hal itu terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus mengalami perbaikan, meski diterpa berbagai ketidakpastian akibat faktor ekonomi global.
Baca Juga: Rayakan Semangat Kemerdekaan, Bank Mandiri Dorong Peningkatan Kesehatan di Jayapura
Terbukti, pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada kuartal II-2023 telah mencapai 5,17%, yang menjadi penanda positif tren perbaikan ke depan. Tren ekonomi yang solid tersebut, tidak terlepas dari semakin matang dan bertumbuhnya jumlah pelaku usaha pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Berkaca pada hal tersebut, Bank Mandiri sebagai agent of development menangkap momentum pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan intensi berwirausaha, khususnya di masyarakat perkotaan dan generasi muda.
Sebagai bagian menyambut hari ulang tahun (HUT), Bank Mandiri juga menggelar Mandiri Entrepreneur Expo sebagai wadah pendorong ekonomi kerakyatan dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Mandiri Entrepreneur Expo ini tidak hanya mengikutsertakan para pelaku UKM di usia matang, namun juga mengikutsertakan para siswa Sekolah Dasar dimana melalui kegiatan ini mereka memiliki semangat untuk mengembangkan kreativitas dan kewirausahaan sejak usia dini,” kata Rudi.
Mandiri Entrepreneur Expo sendiri merupakan rangkaian dari hasil kompetisi bagi UKM binaan Rumah BUMN (RB), Wirausaha Muda Mandiri (WMM) Junior, yang dibungkus dalam inisiatif uRBan Festival beberapa pekan lalu. Program uRBan Festival sendiri merupakan kompetisi UKM yang mencakup ragam kategori mulai dari craft, fashion, dan food & beverage.
Selain sebagai ajang kompetisi, uRBan Festival juga menjadi wadah pendukung bagi fasilitator RB Mandiri dan UKM dari seluruh Indonesia. Para peserta diperkenalkan pada prinsip-prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai persiapan untuk masa depan.
Bukan hanya itu, Bank Mandiri juga mengajak para petani di Indonesia untuk berani berwirausaha pembangunan Sistem Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) atau Integrated Rice Center sendiri merupakan tahapan dalam Program Mewirausahakan Petani untuk mendukung Petani setelah masa Pra-Tanam dan Tanam, yaitu khususnya pada masa Panen dan Pasca Panen. SPBT yang akan dibangun memiliki kapasitas produksi beras sebesar 3 ton/jam dan dikelola oleh kelembagaan berbentuk Perseroan Terbatas.
“Bank Mandiri punya fokus terhadap program-program TJSL yang mendorong pertumbuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Inilah yang disebut Creating Shared Value, membuat program CSR yang bisa memberikan nilai bagi semua pihak, bukan hanya kepada penerima program, tetapi juga bagi pemilik program,” urai Rudi.
Tidak hanya mengolah gabah petani saja, SPBT ini nantinya juga mampu menyerap beras medium dari usaha pengolahan beras tradisional setempat. Alhasil, SPBT akan dapat berproduksi sepanjang musim serta tidak mematikan usaha pengolahan padi setempat. Dalam pembangunannya, SPBT ini juga akan dilengkapi dengan timbangan digital, gudang penyimpanan, perkantoran, dan tempat pembinaan.
Komitmen Sosial Bank Mandiri
Tidak hanya lewat pelatihan dan pengembangan kewirausahaan, program TJSL Bank Mandiri juga diarahkan untuk mendorong kesejahteraan sosial di Tanah Air. Sebagai contoh, pada 2023, melalui program CSR/TJSL bertajuk "Sepatu Harapan Bangsa", Bank Mandiri membagikan total 25.000 pasang sepatu buatan lokal kepada anak-anak SD-SMP di seluruh wilayah Indonesia.
Rudi menjelaskan, pembagian sepatu ini difokuskan untuk anak-anak di pelosok Indonesia, khususnya anak anak sekolah dari keluarga yang kurang sejahtera. Melalui program ini, bank bersandi bursa BMRI ini berharap dapat berkontribusi dalam kemajuan pendidikan.
“Program Sepatu Harapan Bangsa merupakan bagian dari kampanye Urban Livin' Society yang kami gaungkan untuk membantu menyejahterakan masyarakat melalui berbagai inisiatif. Tentunya program program lainnya akan terus kami gerakkan agar seluruh elemen masyarakat dapat tersentuh oleh kehadiran kami melalui kegiatan TJSL/CSR dari kami,” kata Rudi.
Ia menambahkan, pembagian Sepatu Harapan Bangsa ini juga melibatkan 12 kantor region Bank Mandiri, dengan fokus pembagian diberikan kepada sekolah non favorit baik di wilayah urban maupun wilayah terpencil. Sejak diluncurkan pertama kali pada Juni 2022, Bank Mandiri telah menyerahkan 25.000 pasang sepatu ke lebih dari 132 titik di seluruh Indonesia.
Kemudian dari sisi kepedulian terhadap lingkungan, Bank Mandiri juga mendorong pendekatan ekonomi hijau untuk menangkap potensi perkembangan bisnis ke depan.
Pendekatan tersebut diwujudkan melalui konsistensi dan dukungan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mengusung program Mandiri bergerak nyata untuk lingkungan (Mandirian BER-NYALI), bank berlogo pita emas ini aktif melakukan konservasi lahan melalui penanaman pohon di lahan seluas 500 hektare (Ha) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Selaras dengan komitmen Indonesia, yakni COP-27 di Sharm el-Sheikh di Mesir, Indonesia menaikkan komitmen adaptasi perubahan iklim melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) untuk mengurangi emisi sebesar 31,89% tanpa syarat. Serta sebesar 43.2% dengan dukungan internasional pada 2030.
"Program yang dilaksanakan Bank Mandiri ini selaras dengan sustainability commitment perseroan untuk menjadi Indonesia’s Sustainability Champion for Better Future, dimana salah satu targetnya adalah mencapai Net Zero Emission (NZE) operasional pada 2030," terang Rudi.
Proyek awal yang berlokasi di Desa Bedono (Demak), Desa Pati Ayam (Kudus), Desa Kedung Malang (Jepara) dan Desa Mulyorejo (Pekalongan) ini adalah untuk meningkatkan ketahanan pantai dan dukungan hutan bagi ratusan orang rentan terdampak.
Revitalisasi berkelanjutan diperkenalkan dengan metode inovatif dan praktik terbaik dimana Bank Mandiri melibatkan kolaborasi pentahelix yaitu pemerintah setempat, Dinas Lingkungan Hidup, Kelompok Tani serta akademisi atau praktisi Lingkungan. Bank Mandiri, juga mendorong pemberdayaan ekonomi kreatif warga sekitar termasuk menyediakan pembiayaan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan kemandirian masyarakat.