Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk belum memberikan jawaban. Suara.com telah melayangkan permohonan wawancara melalui Whatsapp, telepon, hingga berkirim surat kepada juru bicara perusahaan, Miki Agustinus. Namun hingga tulisan ini tayang, PT Bukit Asam Tbk tidak memberikan jawaban. ”Pertanyaan kirim secara tertulis saja, nanti kami respons,” ujar Miki Agustinus melalui pesan Whatsapp, Jumat 16 Juni 2023.
Tebang Hutan Hingga Bangun Pabrik
Untuk memenuhi kebutuhan co-firing, PT Bukit Asam Tbk, Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Perhutani menjalin kerjasama untuk suplai bahan baku co-firing jenis kaliandra dan gamal. Hal itu dituangkan dalam perjanjian kerja sama (PKS) yang berisikan pasokan pemenuhan biomassa untuk PLTU Pelabuhan Ratu. Perjanjian tersebut ditandatangani pada Desember 2022.
Suara.com menelusuri lokasi penaman kaliandra dan gamal di area Sukabumi yang telah disiapkan oleh Perhutani. Salah satu pemenuhan biomassa berada di Kawasan Produksi Hutan Sukabumi di Desa Hanjuang Barat, Waluran, Sukabumi. Jarak dari lokasi tanam ke PLTU berkisar 30 kilometer atau ditempuh dengan waktu satu jam perjalanan.
![Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Sukabumi yang ditanami Kaliandra untuk suplai serbuk kayu PLTU Co-fiiring Pelabuhan Ratu, 1 April 2023. [Foto: Somad]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/09/12/11012-kawasan-pengelolaan-hutan-kph-sukabumi.jpg)
Perhutani menyiapkan lahan sekitar 200 hektar untuk ditanami kaliandra dan gamal sejak 2020 atau dua tahun sebelum perjanjian kerjasama disepakati. Dari lokasi penanaman tampak berdiri kayu kaliandra dan gamal berdiri kokoh. Tinggi kayu telah mencapai sekitar 4 meter dengan diameter berkisar 30 centimeter. Lokasinya berada di KPH Sukabumi yang berdekatan dengan penanaman karet dan pemukiman masyarakat.
Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan, Mitra Perhutani, Fazri Mulyono, menyampaikan lahan yang ditanami ditentukan langsung oleh perhutani. Titik petak berada di lokasi 93, 97, 98. Pohon tersebut, kata Fazri telah masuk masa panen, kendati demikian kayu tak kunjung dipanen. Semua hasil kayu akan diolah untuk dijadikan serbuk guna pemenuhan biomass co-firing PLTU. ”Tanaman sudah hampir 3 tahun. Yang diambil nanti batang dan pohon untuk dijadikan serbuk kayu,” ujar Fazri, Senin, 28 Mei 2023.
Dari luasan lahan itu, Perhutani tak hanya akan memberikan kayu sematara kepada PLTU. Melainkan sudah dalam bentuk serbuk. Untuk menjadikan serbuk, Perhutani akan membangun pabrik di Desa Waluran Mandiri yang berada di KPH Hanjuang Barat. Lahan yang dibutuhkan untuk membangun pabrik seluas 4200 hektar. Menurut Fazri, setelah pabrik berdiri seluruh lokasi lahan perhutani diminta untuk menanam kaliandra. ” Produksi dari pabrik bisa mencapai 5 ton serbuk kayu per hari,” kata Fazri.
Saat ini, tahapan pembangunan pabrik telah dilakukan. Perhutani telah menyiapkan uji laboratorium tanah, letak geografis, sumber angin, cuaca, dan air. “Sudah beberapa kali survey. Pabriknya belum jadi. Hanya perhutani yang tahu,” ujar Fazri.
Dibalik pembangunan kaliandra dan pabrik untuk pemenuhan biomassa, ada kekhawatiran yang menyeruak masyarakat Waluran. Kata Fazri, pemenuhan biomassa tak mungkin hanya membutuhkan lahan 200 hektar, ia menduga lebih dari luasan tersebut akan ditanami kaliandra dan gamal di KPH Sukabumi. Jika itu terjadi, menurut Fazri, kondisi tutupan hutan akan rusak. ” Kalau semua diambil bagaimana status lahan hijau lainnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Miris! Pria Pengangguran Bacok Ayah Kandung Gegara Kesal Sering Dinasihati Untuk Cari Pekerjaan
Kaliandra dan gamal merupakan tanaman yang bertumbuh cepat. Proses panen dapat dilakukan dalam usia dua tahun. Bagi Fazri, ketika semua panen dilakukan secara bersamaan, wilayah hutan Hanjuang Barat tak terselamatkan. Dampaknya, sumber air akan berkurang. Kondisi ini berpengaruh pada pemenuhan air dan panen tanaman di Sukabumi.