Polisi Ungkap Hasil Crime Lite Auto Pada Jasad Ibu dan Anak di Cinere Negatif

Senin, 11 September 2023 | 16:38 WIB
Polisi Ungkap Hasil Crime Lite Auto Pada Jasad Ibu dan Anak di Cinere Negatif
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi di Mapolda, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2023). [Suara.com/Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi tidak menemukan bercak darah pada jasad ibu dan anak bernama Grace Arijani Harahapan (64) dan David Ariyanto Wibowo (38) yang ditemukan membusuk di rumahnya Bukti Cinere Indah, Depok, Jawa Barat.

Kabiddokes Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hery Wijatmoko mengungkap hal tersebut berdasar hasil pemeriksaan menggunakan alat Crime Lite Auto. Alat tersebut juga sempat digunakan dalam proses mengungkap kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, pada November 2022 lalu.

"Crime Lite bisa mendeteksi adanya bercak darah atau permukaan di tubuh, hasilnya negatif," kata Hery di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (11/9/2023).

Menurut Hery hasil negatif tersebut dapat diartikan tidak ditemukannya tanda kekerasan yang menyebabkan pendarahan pada tubuh kedua korban.

Baca Juga: Polisi Temukan Petunjuk Baru Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Cinere: Senter, Dupa hingga Bebatuan

"Artinya kekerasan yang menyebabkan pendarahan tidak terdetek dari alat tersebut," jelasnya.

Selain melakukan pemeriksaan menggunakan alat Crime Lite Auto, tim kedokteran forensik juga tengah melakukan pemeriksaan toksikologi dan patologi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti daripada kematian korban.

"Jadi mohon waktu nanti itu berproses. Nanti juga kalau diperlukan pendalaman lagi di TKP (tempat kejadian perkara) kami lakukan," katanya.

Surat Hingga Dupa

Polisi kembali menemukan beberapa petunjuk baru yang diharapkan dapat mengungkap motif daripada kematian Grace dan David. Beberapa petunjuk tersebut berupa senter, dupa, hingga surat.

Baca Juga: Misteri Baru Kasus Mayat Ibu-Anak di Depok, Siapa Sosok S dan K yang Disebut di Surat?

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut surat berisi curahan hati atau curhat tersebut ditemukan di kamar Grace. Isinya tak jauh berbeda dengan pesan dalam file yang sebelumnya ditemukan di laptop.

"Surat di kamar maupun yang ada di file (dalam laptop) ini ternyata ada kesamaan walaupun konteksnya berbeda, isinya adalah curhat keluhan tentang yang terjadi di keluarga ini," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (11/9).

Kedua surat tersebut, kata Hengki, kekinian tengah diteliti dan didalami oleh psikologi forensik. Selain itu, psikologi forensik juga tengah mendalami hubungan antara korban dan keluarga intinya.

"Nanti akan diteliti oleh psikologi forensik apakah ini yang menjadi motif, kemudian mempengaruhi sikap batin sehingga terjadi peristiwa ini kita juga belum tahu. Nanti kalo sudah kami akan mengarah mendalami suatu kesimpulan," kata dia.

Sementara petunjuk berupa dua senter, dupa, hingga bebatuan ditemukan di dekat jasad Grace dan David.

"Kami juga menemukan di TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan jenazah, dua buah senter dan dua buah dupa yang berisikan bebatuan," ungkap Hengki.

Hengki menyebut barang bukti tersebut kekinian masih diteliti oleh tim gabungan. Dalam pelaksanaannya, penyelidikan dan penyidikan dilakukan dengan melibatkan ahli interprofesi.

"Kita masih bekerja, tim dari pada labfor sedang menganalisis olah TKP yang sudah dilakukan. Bahkan nanti akan ada olah TKP lanjutan sampai yakin apa yang terjadi di TKP," jelasnya.

Olah TKP Ulang

Pada Sabtu (9/9) tim gabungan melaksanakan olah tempat kejadian perkara atau TKP ulang di Bukti Cinere Indah, Depok, Jawa Barat. Olah TKP dilakukan dengan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) dan Kedokteran Forensik Polri.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian menyampaikan pihaknya mendapat beberapa petunjuk baru dari lokasi. Salah satunya berupa dokumen.

"Ada beberapa dokumen yang tentunya kita amankan yang tentunya kita harapkan menjadi petunjuk dalam penyelidikan," kata Samian di Bukti Cinere Indah, Depok.

Samian mengungkap dokumen tersebut di antaranya berupa catatan, bukti pembayaran belanja, dan kesehatan. Adapun menurutnya penjelasannya, olah TKP saat itu kembali dilakukan dengan melibatkan Apsifor dan Kedokteran Forensik untuk mendalami pola kehidupan hingga profil kesehatan korban.

"Penyelidikan induksi dengan kita melihat dari TKP kita lihat pola kehidupan dari korban dan juga pola profil kesehatan dari korban yang kita harapkan bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI