Tuduh PDIP Mainkan Politik Identitas Gegara Video Azan Ganjar, PKS: Senjata Makan Tuan

Senin, 11 September 2023 | 16:30 WIB
Tuduh PDIP Mainkan Politik Identitas Gegara Video Azan Ganjar, PKS: Senjata Makan Tuan
Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan stasiun TV (Twitter/ShadowJoe2)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyinggung PDIP perihal bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang muncul dalam tayangan azan di salah satu televisi nasional. PKS menyebut PDIP tengah memainkan politik identitas.

Juru bicara PKS Muhammad Iqbal menilai kalau PDIP tengah mengalami senjata makan tuan. Sebabnya, Iqbal menilai kalau selama ini PDIP kerap menyerang PKS dan Anies dengan tuduhan politik identitas.

Namun kekinian PDIP yang dinilainya malah bermain politik identitas.

"Senjata makan tuan, selama ini narasi politik identitas selalu digaungkan oleh PDIP untuk menyerang PKS dan Anies. Dan akhirnya PDIP juga terjebak dengan politik identitas," kata Iqbal dilansir dari jaringan Suara.com - timesindonesia.com, Senin (11/9/2023).

Baca Juga: Tak Masalah Menterinya Maju Capres/Cawapres, Jokowi: Dulu-dulu Juga Begitu

Dalam kesempatan yang sama, Iqbal meminta kepada PDIP untuk berhenti menggunakan cara politik identitas di Pemilu 2024. Terlebih dirinya tak mau kalau partai berlambang banteng moncong putih itu menjadikan politik identitas sebagai senjata untuk menyerang partai berbasis Islam.

"Sebaiknya jangan lagi isu politik identitas dijadikan senjata menyerang partia Islam," ujarnya.

PDIP Bersuara

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan, jika munculnya bakal calon presiden RI Ganjar Pranowo dalam tayangan azan salah satu stasiun televisi swasta itu bukan merupakan politik identitas.

"Ya (kalau) politik identitas itu disampaikan oleh orang-orang yang tidak punya rekam jejak prestasi," kata Hasto ditemui di Kantor DPD PDIP Banten, Kota Serang, Banten, Minggu (10/9/2023).

Baca Juga: Usulan Ahmad Sahroni Dinilai Tak Tepat, Jika Ingin Ganjar dan Prabowo Diperiksa KPK, NasDem Bisa Melapor

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyerukan agar kader PDIP di Banten rebut kemenangan dari Partai Gerindra. (Foto: DOK DPP PDIP)
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyerukan agar kader PDIP di Banten rebut kemenangan dari Partai Gerindra. (Foto: DOK DPP PDIP)

Menurutnya, Ganjar selama ini telah menampilkan spiritualitas. Ia mengatakan, Ganjar tak punya sedikit pun jejak politik identitas.

"Pak Ganjar menampilkan spiritualitas sebagai negara yang menjalankan Pancasila dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak ada rekam jejak sedikitpun politik identitas dari Pak Ganjar," tuturnya.

"Dan juga PDI Perjuangan, kami partai nasionalis-Soekarnois yang menjadikan sila Ketuhanan menyatu dengan sila kemanusiaan, kebangsaan, musyawarah, dan juga untuk keadilan sosial," sambungnya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, jika munculnya Ganjar tersebut menjadi ajakan yang baik.

"Itu merupakan hal yang mencermikan spiritualitas kita sebagai bangsa. Ajakan yang baik dan menurut saya sama sekali tidak ada kaitan dengan politik identitas," pungkasnya.

Ganjar Pranowo jadi perbincangan setelah muncul di adzan salah satu televisi swasta. Dalam tayangan azan magrib itu awalnya dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Ganjar kemudian muncul menyambut jemaah yang akan salat.

Dalam kesempatan itu, Ganjar memakai baju koko warna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia lalu menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.

Selain itu Ganjar muncul saat melakukan wudu sebelum salat. Dia juga duduk di saf depan sebagai makmum.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia Rahmat Bagja buka suara terkait tayangan azan yang menampilkan Ganjar. Sejauh ini pihaknya tengah mengkaji tayangan azan tersebut.

"Kami sedang mengkajinya," ungkap Rahmat pada Sabtu (9/9/2023).

Menurut Rahmat, Bawaslu tengah mengkaji unsur politik dalam tayangan azan tersebut. Namun dia enggan menyatakan adakah kecenderungan kampanye yang dilakukan salah satu bacapres lewat tayangan itu.

Walau begitu Rahmat berjanji, Bawaslu akan mengkaji dan mengungkap temuannya ke publik dalam waktu dekat.

Atas tayangan azan tersebut, Rahmat juga berharap hal itu menjadi perhatian bagi orang-orang yang terlibat dalam pemilu maupun lembaga penyiaran publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI