Ultimatum Kader PDIP Banten karena Banyak Sampah, Hasto Ungkap Cerita Katak dan Nyamuk di Rumah Megawati

Minggu, 10 September 2023 | 16:16 WIB
Ultimatum Kader PDIP Banten karena Banyak Sampah, Hasto Ungkap Cerita Katak dan Nyamuk di Rumah Megawati
Ultimatum Kader PDIP Banten karena Banyak Sampah, Hasto Ungkap Cerita Katak dan Nyamuk di Rumah Megawati. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menyinggung kader-kader partainya yang kelihatan masih membuang sampah sembarangan. Ia pun mengingatkan soal kultur partainya yakni politik harus merawat pertiwi.

Hasto menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya di acara Rapat Kerja Daerah DPD PDIP Provinsi Banten, Kota Serang, Banten, Minggu (10/9/2023).

Awalnya Hasto menyoroti soal dirinya masih melihat sampah berserakan ketika tiba di Kantor DPD PDIP Banten.

Ia mengatakan, jika ada kader partai yang masih membuang sampah sembarangan, hal itu tidak sesuai dengan sikap partai, terlebih Megawati selalu menekankan agar kader disiplin.

Baca Juga: Soal Joko Santoso Diduga Pukul Kader PDIP, Gerindra Serahkan ke Polisi: Itu Ranah Pidana

Pertemuan antara Gibran dengan Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta pada Rabu (5/8/2020). [Dok. PDIP]
Pertemuan antara Gibran dengan Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta pada Rabu (5/8/2020). [Dok. PDIP]

"Jadi kalau kader partai merokok, masih membuang rokok sembarangan, itu bukan PDI Perjuangan karena ketua umum kita tertib tetap disiplin termasuk dalam mengelola sampah," kata Hasto.

Hasto lantas mengingatkan, bagaimana Megawati di kediamannya di Teuku Umar mengelola sampah menjadi bahan yang berguna misalnya seperti kompos yang bisa dimanfaatkan.

"Tahu tidak saudara-saudara sekalian di Teuku Umar, itu yang namanya daun daun, gugur berguguran dari pepohonan, dikumpulkan oleh Ibu Mega, setiap minggu dikirim ke Bogor menjadi kompos," ujarnya.

"Tahu enggak, kalau ada botol air minum di sini, tidak boleh dibuang, kalau di Teuku Umar. Ada tamu, kemudian minummya misalnya pakai botol plastik. Nggak boleh dibuang. Kalau itu yang gelas, itu dipakai untuk pembenihan, itu merawat pertiwi, mencintai kehidupan," sambungnya.

Lebih lanjut, Hasto menceritakan, soal bagaimana Megawati memanfaatkan katak untuk menghadapi nyamuk di kediamannya, sebagai bagian dari menjaga keseimbangan lingkungan.

Baca Juga: Bentak Kader PDIP Gegara Bendera, Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Joko Santoso Resmi Dipecat!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI