Suara.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas diduga menyentil sosok cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.
Menag Yaqut menyebut bahwa masyarakat harus berhati-hati memilih seorang pemimpin, salah satunya menghindari tokoh pemecah belah umat.
Yaqut kala mengisi acara Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat pada Minggu (3/9/2023) menyampaikan kepada audiens agar memeriksa rekam jejak sosok calon presiden.
"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden (di Pilpres 2024), kita lihat betul rekam jejaknya," singgung Yaqut.
Baca Juga: Bantah Ada Ketegangan, Jubir Anies Sebut Silaturahmi PKS dan PKB Hanya Soal Waktu
Yaqut menegaskan bahwa rakyat jangan mau disetir untuk memilih tokoh yang pernah kedapatan memecah belah umat.
"Harus dicek betul (rekam jejak capres yang mau dipilih). Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini memecah-belah umat. Kalau pernah (memecah belah umat) jangan dipilih," tambahnya.
Ahli: Menag Yaqut sentil Anies
Pengamat Politik, Burhanuddin Muhtadi kala menjadi pembicara di acara televisi, Selasa (5/9/2023) menilai bahwa sentilan Yaqut dialamatkan ke sosok Anies Baswedan.
Adapun hal yang mendasari dugaan Burhanuddin adalah sikap Anies kala Pilkada 2017 lalu.
Baca Juga: Sudah Berpisah, Tim Anies Baswedan Ajak Demokrat Duduk Bareng Bahas Nama Koalisi
Anies pada waktu itu berlaga melawan sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok yang merupakan sosok nonmuslim harus menggaet suara dari masyarakat Jakarta yang mayoritas muslim.
Sontak, terjadi dinamika politik identitas yang kentara. Bahkan, sosok politik identitas tersebut berpuncak pada Ahok dipenjara berkat pernyataannya yang menyentil soal ajakan untuk tidak memilih pemimpin nonmuslim.
Ahok menyatakan bahwa masyarakat jangan mau dibohongi oleh surat Al Maidah ayat 51 yang dinilai oleh segelintir umat Islam sebagai ajakan untuk tidak memilih pemimpin di luar Islam.
Ahok akhirnya mendapatkan tekanan dari berbagai tokoh agama hingga didemo oleh massa aksi dari segelintir umat Islam seantero negeri.
Anies di satu sisi menjadi pemenang di tengah Ahok yang harus menghadapi kasus hukum penistaan agama terkait pernyataannya yang menyinggung Al Maidah 51.
Cak Imin tanggapi pernyataan Gus Yaqut
Ketua Umum atau Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sontak membela Anies yang merupakan pasangannya di Pilpres 2024 mendatang.
Cak Imin yang merupakan cawapres Anies tersebut menilai pasangannya tak jauh berbeda dengan dirinya.
Ia menilai bahwa Anies bukan merupakan sosok yang tega memecah belah umat. Ia dan Anies kompak untuk menolak politik identitas di Pilpres 2024.
Kontributor : Armand Ilham