Darurat Polusi Udara, Jokowi Bakal Ikut Tanam Pohon di Jabodetabek

Jum'at, 08 September 2023 | 18:17 WIB
Darurat Polusi Udara, Jokowi Bakal Ikut Tanam Pohon di Jabodetabek
Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Pemprov DKI Jakarta Ani Ruspitawati. [Suara.com/Fakhri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman ribuan pohon di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Langkah ini dilakukan untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.

Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Pemprov DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengemukakan, rencananya Jokowi akan membuka acara penanaman pohon pada 12 September di Hutan Kota PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Jakarta Timur.

"Untuk kegiatan mendatang, untuk lebih menggaungkan penanaman dan pemeliharan pohon, akan dilakukan suatu gerakan penanaman pohon bersama-sama," ujar Ani di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Ani menjelaskan, kegiatan penanaman ini akan diberi tema 'Hijau Jakarta, Langit Biru Nusantara' dengan pohon yang akan ditanam berjumlah 2.561 buah. Melalui acara ini, diharapkan bakal mendorong lebih banyak lagi pihak yang mau menghijaukan wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga: Upaya Mengurangi Polusi Dengan Alat Penyemprot Kabut Udara

"Ini adalah sebuah upaya agar penanaman pohon ini menjadi sebuah gerakan yang terpadu dan masif. Penanaman ini serentak juga akan dilakukan di wilayah Jabodetabek dan juga di lima wilayah kota administrasi dan kabupaten Kepulauan Seribu di DKI Jakarta," ucap Ani.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membentuk Satuan Tugas (satgas) khusus untuk penanganan polusi udara di Jakarta. Satgas ini diharapkan bisa mempercepat upaya perbaikan kualitas udara di ibu kota.

Satgas Penanganan Polusi Udara, kata Heru, diketuai oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta Afan Adriansyah dengan sekretaris Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Ani Ruspitawati.

"DKI sendiri juga sudah membentuk satgas terkait itu. Ketua Pak Asisten Pembangunan, lalu sekretaris itu Kepala Dinas Kesehatan," ujar Heru dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023).

Tak hanya itu, Heru juga menyebut pihaknya mengirimkan perwakilan untuk satgas penanganan polusi yang dibentuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Pemprov DKI Anjurkan Rutin Jalan Kaki Demi Kurangi Polusi, DPRD: Bukan Solusi Kalau Jaraknya Belasan Kilometer

Nantinya, kedua Satgas itu disebutnya akan memiliki tugas pengawasan terhadap sumber-sumber polutan yang mencemari udara di Jakarta.

"Tugas (Satgas DKI dan pusat) hampir sama. Terutama untuk mempercepat (pengawasan) industri-industri yang terkait dengan emisi gas buang atau kondisi terkini mereka, ada indikasi gas buangnya melebihi dari yang standarkan pemerintah," katanya.

Berikut lingkup kerja Satgas Pengendalian Pencemaran Udara.

  • Membuat Standar Operasional Prosedur Penanganan Pencemaran Udara di Provinsi DKI Jakarta.
  • Mengendalikan polusi udara dari kegiatan industri.
  • Memantau secara berkala kondisi kualitas udara, hingga dampak kesehatan dari polusi udara.
  • Melaksanakan pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak, termasuk sumber gangguan serta penanggulangan keadaan darurat.
  • Menerapkan wajib uji emisi kendaraan bermotor.
  • Melakukan peremajaan angkutan umum dan pengembangan transportasi ramah lingkungan untuk transportasi umum dan pemerintah.
  • Meningkatkan ruang terbuka, bangunan hijau, dan menggiatkan gerakan penanaman pohon.
  • Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perbaikan kualitas udara.
  • Melaksanakan pengawasan ketaatan perizinan yang berdampak terhadap pencemaran udara dan penindakan terhadap pelanggaran pencemaran udara.

"Pemprov DKI Jakarta juga akan terus melakukan evaluasi dan mengkaji berbagai kebijakan yang sudah dilakukan agar tepat sasaran dan mampu secara efektif mengatasi permasalahan pencemaran udara," ujar Heru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI