Duduk Perkara Aparat Tembakkan Gas Air Mata di Pulau Rempang: Anak-anak Terluka dan Pingsan

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 08 September 2023 | 12:30 WIB
Duduk Perkara Aparat Tembakkan Gas Air Mata di Pulau Rempang: Anak-anak Terluka dan Pingsan
Aparat TNI-Polri bentrok dengan warga di Pulau Rempang, Batam. (tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana mencekam terjadi di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau usai terjadi bentrokan antara warga dan aparat gabungan TNI dan Polri pada Kamis (7/9/2023) malam.

Aparat polisi terus merangksek masuk ke pulau tersebut untuk memasang patok batas lahan Rempang Eco-City, yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang akan dibangun kawasan industri, perdagangan dan wisata.

Pembangunan kawasan industri di atas lahan seluas 17 ribu hektare itu akan dilakukan oleh PT Makmur Elok Graha. Proyek itu ditargetkan akan menarik investasi hingga Rp 381 triliun pada 2080.

Namun rencana pembangunan megaproyek itu mendapat penolakan dari masyarakat adat setempat yang berusaha mempertahkan ruang hidup mereka.

Baca Juga: Profil Rempang Eco-city, PSN di Balik Bentrok Rakyat vs Aparat di Batam

Buntutnya, mereka menolak kehadiran aparat gabungan yang ingin memasang patok batas lahan di pulau itu.

Ketika aparat TNI dan Polri tiba di Pulau Rempang, warga memblokir jalan dengan menebang batang kayu hingga meletakkan blok kontainer di tengah jalan.

Meski mendapatkan penolakan, aparat TNI dan Polri, beserta Satpol PP BP batam tetap mencoba masuk dengan cara membersihkan batang pepohonan yang berserakan di jalan raya.

Alhasil, bentrokan tak terhindarkan. Aparat mencoba memukul mundur warga yang berjaga-jaga dengan menembakkan gas air mata.

Gas air mata yang ditembakkan bahkan sampai ke sejumlah sekolah. Akibatnya para siswa dilaporkan terluka dan sempat pingsan.

Baca Juga: Komisi III Minta Aparat Tahan Diri Saat Berhadapan Warga di Pulau Rempang

Penembakan gas air mata ke sekolah itu disayangkan. Sebab sebelumnya para guru telah meminta agar aparat tidak menembakkan gas air mata ke arah sekolah.

Viral di media sosial

Suasana mencekam di Pulau Rempang terekam kamera ponsel dan beredar di sejumlah akun media sosial hingga menjadi viral.

Dalam video yang tersebuar terlihat salah satu sekolah di Pulau Rempang dipenuhi asap yang berasal dari gas air mata yang ditembakkan aparat.

Sejumlah guru dan murid terlihat ketakutan dan berusaha menyelamatkan diri dengan berlarian menuju pintu belakang sekolah.

Reaksi Koalisi Masyarakat Sipil

Koalisi Masyarakat Sipil ikut angkat bicara mengenai bentrokan yang terjadi antara warga dan aparat di Pulau Rempang.

Mereka mengecam keras peristiwa itu dan menilai masyarakat adat telah menjadi korban atas ambisi pembangunan nasional.

Dan berdasarkan pantauan Koalisi Masyarakat Sipil, dalam peristiwa itu terdapat 6 orang warga ditangkap, puluhan orang mengalami luka.

Tak hanya itu, anak-anak pun menjadi korban karena trauma akibat sekolah mereka ikut jadi sasaran. Sementara itu, satu anak mengalami luka akibat gas air mata yang ditembakkan aparat.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI