Sejarah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Disebut Lekat dengan NU, Dipimpin Gus Dur hingga Cak Imin

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 08 September 2023 | 10:03 WIB
Sejarah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Disebut Lekat dengan NU, Dipimpin Gus Dur hingga Cak Imin
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Dok. Tim Cak Imin) - Sejarah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Disebut Lekat dengan NU, Dipimpin Gus Dur hingga Cak Imin
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah sebuah partai politik yang indentik dengan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan digadang-gadang awal mula berdirinya PKB tak lepas dari peran masyarakat Nahdliyin. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak pembahasan terkait sejarah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berikut ini. 

Melansir dari berbagai sumber, kelahiran pantai politik berlambang bola dunia yang dikelilingi 9 bintang ini disebut tidak bisa lepas dari sosok Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Sejarah partai politik yang lekat dengan warga Nahdlatul Ulama (NU) ini resmi berdiri di masa reformasi, sampai saat ini. 

Kini, nama besar NU kembali dikaitkan dengan politik setelah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, resmi menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan. 

Sejarah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 

Baca Juga: Di Hadapan Barikade Gus Dur, Yenny Wahid: Tunggu Bulan Oktober, Saya Umumkan ke Mana Arah Kita

Melansir dari laman resmi PKB, pkb.id, sejarah PKB dimulai pada tanggal 23 Juli 1998. Partai ini digagas oleh para kiai dari Nahdlatul Ulama. Beberapa diantaranya yaitu Munasir Ali, Abdurrahman Wahid, Ilyas Ruchiyat, Mustofa Bisri, dan A Muhith Muzadi.

Diketahui, Parpol ini didirikan setelah berakhirnya masa pemerintahan Orde Bru. Saat itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendapat banyak usulan dari masyarakat NU di seluruh pelosok Tanah Air. 

Kemudian, sejarah PKB dimulai ketika ada yang mengusulkan supaya PBNU membentuk sebuah partai politik, mengusulkan nama parpol, lambang parpol, hingga pengurusnya. Setidaknya, ada sekitar 39 usulan nama untuk parpol PBNU ini, termasuk Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan yang terakhir Kebangkitan Bangsa. 

Kelahiran PKB 

Dengan adanya beragam usulan ini, tokoh PBNU kemudian menyikapinya dengan sangat hati-hati. Lantaran, berdasarkan hasil Muktamar yang ke-27 di Situbondo pada tahun 1984, NU dinyatakan sebagai organisasi masyarakat yang tidak pernah melakukan kegiatan politik, maupun terkait dengan partai politik. 

Baca Juga: Pasca Deklarasi Bakal Cawapres Anies, Cak Imin Lakukan Ziarah Makam Wali Songo

Dari sini, PBNU dinilai belum bisa memenuhi keinginan masyarakat, dan sejumlah kalangan NU pin mulai mendeklarasikan berdirinya parpol yang bertujuan untuk mewadahi sejumlah aspirasi masyarakat setempat. Lahirlah beberapa partai seperti Partai Bintang Sembilan di Purwokerto dan Partai Kebangkitan Ummat di Cirebon. 

Selepas itu, PBNU melakukan Rapat Harian Syuriyah pada tanggal 3 Juni 1998. Hasilnya dibentuklah Tim Lima dengan tugas utama untuk memenuhi berbagai aspirasi dari warga NU. Tim Lima ini diketuai oleh KH Ma'ruf Amin, dengan beranggotakan, KH M Dawam Anwar, Dr KH Said Aqil Siroj, HM Rozy Munir, serta Ahmad Bagdja. 

Seiring dengan tingginya keinginan warga NU untuk membentuk parpol, maka digelarlah rapat kembali pada tanggal 29 Juni 1998. Melalui Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU ini, Tim Lima kemudian diperkuat dengan dibentuknya Tim Asistensi. Tim Asistensi diketuai oleh Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU), yang ditugaskan untuk membantu Tim Lima. 

Selang beberapa waktu, tepatnya tanggal 22 Juni 1998, Tim Lima dan Tim Asistensi melakukan sebuah pertemuan untuk mengelaborasikan tugas-tugas mereka. Selanjutnya antara tanggal 26-28 Juni 1998, kedua tim tersebut kembali melakukan rapat. 

Hasil pertemuan kedua ini untuk menyusun rancangan awal pembentukan sebuah parpol. Akan tetapi, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merasa bimbang dengan adanya usulan untuk pendirian parpol ini. Lantaran, usulan ini terkesan mengaitkan agama dengan politik partai. 

Arti Lambang PKB 

PKB sendiri memiliki lambang persegi warna hijau yang di dalamnya ada gambar bola dunia serta kepulauan Indonesia berwarna putih yangbdikelilingi oleh 9 bintang berwarna kuning. Selanjutnya, terdapat tulisan partai politik PKB di bagian bawah. 

Adapun makna lambang PKB ini adalah sebagai berikut: 

1. Bumi dan peta Indonesia memiliki makna bahwa NKRI adalah basis dari perjuangan PKB dalam usahanya untuk dapat mencapai tujuan partai. 

2. Lambang 9 bintang memiliki makna idealisme dari partai yang memuat 9 nilai, antara lain yakni kemerdekaan, keadilan, kebenaran, kejujuran, kerakyatan, persamaan, kesederhanaan, keseimbangan, serta persaudaraan. 

3. Tulisan partai bermakna identitas diri dari PKB serta sebagai sarana untuk perjuangan aspirasi politik seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai kehendak demi menciptakan tatanan kehidupan bangsa Indonesia yang demokratis.  

4. Selanjutnya, bingkai berbentuk segi empat dengan garis ganda yang sejajar memiliki makna bahwa garis perjuangan partai yang menempatkan orientasi duniawi serta ukhrawi, material dan spiritual, lahir dan batin secara sejajar. 

5. Sementara, warna putih bermakna kesucian, ketulusan, serta kebenaran yang menjadi etos perjuangan dari partai.  

6. Sedangkan warna hijau berarti kemakmuran lahir dan juga batin bagi seluruh rakyat Indonesia yang kemudian menjadi tujuan perjuangan.

7. Selanjutnya, warna kuning bermakna kebangkitan bangsa yang menjadi nuansa terhadap pembaruan berpijak pada kemaslahatan seluruh umat manusia. 

Nah itulah tadi ulasan mengenai sejarah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Semoga bermanfaat!

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI