Suara.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan akan melakukan pengamanan terhadap delegasi negara peserta KTT ASEAN ke-43 di Jakarta hingga pulang. Pengamanan dilakukan dengan melibatkan pesawat tempur dan kapal perang KRI.
"Nanti termasuk KRI yang melakukan penyekatan di Utara Jawa dan TNI AU yang standby pesawat tempur di Halim maupun di Makassar. Nanti akan tetap standby sampai H+2," kata Yudo kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).
Selama KTT ASEAN, Yodo mengklaim tidak ada ancaman. Seluruh pelaksanaan kegiatan menurutnya berjalan aman dan lancar.
"Ancaman sampai saat ini yang terjadi dari luar tidak ada. Ancaman siber sampai sekarang dari BSSN tadi saya mendapat info dan masih tidak ada," ungkapnya.
Baca Juga: Anak Dijanjikan Jadi Anggota TNI, Ibu di Palembang Tertipu Rp 47 Juta
Hanya saja, kata Yudo, Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI sempat menurunkan paksa dua pesawat nirawak alias drone liar yang beroperasi di sekitar area acara KTT ASEAN. Penurunan dilakukan dengan menggunakan alat antidrone.
"Sesuai laporan saat ini baru ada dua drone yang berhasil diturunkan dari antidrone yang dari Koopsus," ujarnya.
Yodo menjelaskan bahwa drone tanpa izin dilarang beroperasi di sekitar area acara KTT ASEAN. Hal ini telah disampaikan kepada masyarakat sejak awal.
"Kemarin kan sudah disampaikan ke masyarakat supaya tidak selama melaksanakan KTT jangan menaikkan drone apabila tidak berijin," jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Menurut Listyo pengamanan acara KTT ASEAN berjalan lancar berkata kerjasama dan sinergitas yang baik.
"Kegiatan tadi malam pun yang merupakan salah satu kegiatan yang tentunya menjadi perhatian pada saat gala dinner semuanya berjalan dengan aman," pungkasnya.