Suara.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menilai Mario Dandy Satriyo memiliki niat untuk menganiaya David Ozora hingga luka parah. Aksi brutal anak dari Rafael Alun Trisambodo itu dirasa tidak akan berhenti jika tidak dihentikan.
"Menimbang dengan memperhatikan keadaan korban, seandainya terdakwa tak berhenti karena dicegah Shane Lukas, serta adanya teriakan saksi Natalia, terdakwa telah bertekad akan melanjutkan perbuatannya," ujar Ketua Majelis Hakim, Alimin Ribut Sujono saat membacakan putusan Mario di PN Jaksel, Kamis (7/9/2023).
Dalam pertimbangannya, Majelis Hakim menyatakan Mario sudah memiliki tekad yang kuat untuk menganiaya David. Oleh sebab itu, Majelis Hakim berpandangan aksi Mario terhadap David itu akan menimbulkan dampak yang lebih parah jika tidak disetop.
"Dengan demikian, apa yang dilakukan terdakwa dapat menimbulkan lebih dari sekadar luka berat. Oleh karenanya, pidana yang dijatuhkan adalah setimpal sebagaimana disebutkan dalam amar putusan," jelas Hakim Alimin.
Baca Juga: Senyum Kecut Mario Dandy Usai Divonis 12 Tahun Penjara
Untuk diketahui, Mario Dandy divonis 12 tahun penjara di kasus penganiayaan berat berencana David Ozora. Dia dinyatakan bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaan berat secara berencana.
Mario juga dibebankan membayar biaya restitusi kepada David Ozora senilai Rp25 miliar. Majelis Hakim menyatakan perbuatan Mario ke David merupakan hal yang sadis dan kejam.
Mario dinilai menikmati aksi sadisnya tersebut. Majelis Hakim menyatakan tidak ada satu pun hal yang dapat meringankan vonis 12 tahun bui Mario.