Fakta-Fakta Candi Sukuh Karanganyar, Mirip Chichen Itza di Meksiko

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 07 September 2023 | 10:12 WIB
Fakta-Fakta Candi Sukuh Karanganyar, Mirip Chichen Itza di Meksiko
Candi Sukuh di Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah dipugar, Rabu (16/9/2015). [suara.com/Labib Zamani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Karanganyar Jawa Tengah, ada sebuah candi Hindu yang diberi nama Candi Sukuh. Candi Sukuh ini telah dibangun pada masa Majapahit, tepatnya pada abad ke-15 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Ratu Suhita. Informasi ini sebagaimana dikutip dari laman kebudayaan kemdikbud. 

Penasaran, seperti apa fakta-fakta Candi Sukuh? Mari simak ulasan menarik yang telah berhasil dirangkum dari berbagai sumber di bawah ini.

Fakta-Fakta Candi Sukuh

Berikut ini adalah ulasan menarik seputar fakta-fakta Candi Sukuh, sebagaimana telah dirangkum dari berbagai sumber. Simak, yuk!

Baca Juga: Berkunjung ke Candi Badut, Keajaiban Sejarah Tersembunyi di Kota Malang

1. Candi Sukuh Ditemukan Tahun 1815

Diketahui, Candi Sukuh pertama kali ditemukan oleh Johnson, Residen Surakarta pada tahun 1815 silam. Johnson menemukan Candi Sukuh ketika ia melakukan penelitian untuk mengumpulkan data-data guna menulis buku The History of Java yang dilakukan oleh Thomas Stamford Raffles.

Kemudian saat masa pemerintahan Britania Raya berlalu, Van der Vlies yang merupakan arkeolog Belanda melakukan penelitian pemugaran pertama yang dimulai pada tahun 1928.

Sementara itu, Candi Sukuh berlokasi di lereng kaki Gunung Lawu dengan ketinggian kurang lebih 1186 meter, tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

2. Mirip dengan Kuil Piramida Chichen Itza di Meksiko

Baca Juga: Erina Gudono Kembali Pamer Barang Mewah Puluhan Juta Saat Foto Bareng KAWS di Candi Pambanan

Candi Sukuh sering disebut mirip dengan kuil piramida Chichen Itza yang ada di Meksiko. Sepintas dilihat desainnya memang hampir sama, hanya saja secara ukuran Chichen Itza lebih megah dan besar.

Sebenarnya, bangunan piramida yang dibangun di beberapa negara di dunia, entah berbentuk makam, kuil, candi, dan lain sebagainya, memiliki konsep yang sama. Bangunannya didirikan secara meruncing ke atas.

Sebagaimana disebutkan dalam video American Unearthed di YouTube, mendukung pernyataan Giorgio A Tsukalos dan Jason Martell. Mereka menyebutkan bahwa kemungkinan suku-suku yang telah berpencar ke berbagai daerah ini memiliki moyang dan ajaran yang sama dalam membangun sebuah bangunan.

Hanya saja penelitian ini juga menyertakan pendapat bahwa kemungkinan ada intervensi manusia luar angkasa dalam mengajari pembuatan bangunan itu.

Salah satu penjelasan lain yang lebih bisa diterima oleh logika adalah adanya unsur religi dan ketuhanan. Manusia pada zaman itu menganggap hubungan kepada Sang Pencipta itu ke atas sehingga banyak bangunan diciptakan mengerucut ke atas.

3. Candi Sukuh Memiliki Keunikan Tersendiri

Candi Sukuh memiliki keunikan tersendiri dibanding candi-candi lain yang ada di Indonesia. Berbagai simbol kehidupan seksual dipaparkan secara terbuka dan berbeda sekali dengan kebanyakan candi Jawa yang ada di Indonesia. Mungkin bagi orang awam beberapa simbol ini terkesan jorok, tapi sebenarnya ada gambaran lain yang ditunjukkan di sana.

Bagaimanapun simbol-simbol kesuburan yang ada di sana masih berkaitan dengan konteks spiritual dan juga pemujaan. Hubungannya memang dengan fertilitas, hubungan antar pria wanita, dan juga kesuburan.

Bahkan, salah satu pahatan yang menyambut pengunjung di lantai gapura bisa ‘meruwat’ atau membersihkan jiwa/hati seseorang yang melangkah di sana. Konon perasaan akan menjadi ikut tenang dan damai saat melewatinya.

Bagaimana, tertarik untuk berkunjung ke Candi Sukuh yang berada di Karanganyar, Jawa Tengah?

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI