Suara.com - Sosok selebriti TikTok Luluk Nuril yang memaki-maki siswi SMK di Probolinggo ternyata merupakan seorang Ibu Bhayangkari.
Selain dikenal sebagai seleb sosial media, Luluk merupakan seorang istri dari sosok anggota Polri.
Sikapnya yang sering memamerkan kemewahan dan koar-koar di sosial media dinilai berbanding terbalik dengan citranya sebagai ibu Bhayangkari.
Sontak, publik langsung bertanya-tanya, apa tugas Ibu Bhayangkari sebenarnya?
Baca Juga: Seleb TikTok Probolinggo Minta Maaf Sambil Nangis, Netizen Masih Belum Puas
Tugas Bhayangkari: Bukan cuma istri polisi
Banyak yang mengira bahwa para Bhayangkari hanya berperan sebagai istri polisi yang ke sana dan kemari mendampingi suami. Namun, Bhayangkari juga punya tugas penting di kepolisian.
Bhayangkari tak lain adalah singkatan dari Bagian Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Polisi Republik Indonesia.
Bhayangkari memiliki tugas untuk mengatur perihal kesejahteraan keluarga anggota kepolisian di Indonesia.
Adapun banyak bentuk dari pemenuhan tugas Bhayangkari tersebut, yakni bisa melalui kegiatan sosial, amal, bakti sosial, pengobatan gratis, hingga bentuk pengabdian masyarakat lainnya.
Melalui tugas Bhayangkari tersebut, bahwa organisasi ini menjadi wadah bagi para istri polisi untuk berhimpun dan melakukan berbagai kegiatan sosial.
Seorang Bhayangkari juga memiliki tugas penting menjaga marwah suami yang merupakan anggota Polri.
Hal itu disampaikan oleh Pembina Bhayangkari Tulungagung AKBP Eko Hartanto, SIK, MH, Jumat (17/03/2023).
Eko juga berharap agar para Bhayangkari menjaga tutur kata dan perilakunya saat bermedia sosial dan bermasyarakat.
Luluk Nuril bikin anak SMK trauma
Luluk Nuril dinilai menciderai nama suaminya yang merupakan anggota Polri sekaligus organisasi Bhayangkari.
Sebab, Luluk ini dikecam publik usai memaki-maki seorang siswi yang magang di sebuah supermarket di Probolinggo.
Luluk membentak si siswi lantaran tak terima ditegur saat hendak membatalkan pembelian. Si siswi memberikan arahan agar Luluk melakukan pembatalan di kasir.
"Aku ini loh pesen, nggak mungkin dibatalin. Aku lewat kamu bilang 'ndak dibatalin, ndak dibatalin'," kata Luluk.
Sontak, Luluk memaki si siswi dengan kata-kata pedas seperti 'babu.'
"Hei kalian itu cuma pegawai, kalian itu dibayar. Kasihan bos kalian itu. Mereka nggak mungkin sesongong kalian. Kalian itu babu! Kita ini customer! Emang dari dulu, huh, pegawai KDS ini songong," kata Luluk.
Usai dikata-katai, si siswi tersebut ternyata trauma, sebagaimana yang diungkap oleh Juni Hidayati, Humas dari SMKN 1 Probolinggo kepada wartawan, Selasa (5/9/2023).
Siswi malang tersebut sempat merasa tertekan hingga trauma dan menyalahkan dirinya sendiri.
Kini, Luluk melayangkan permohonan maaf secara terbuka atas aksi penuh emosinya itu.
"Dengan kerendahan hati dan kesadaran diri, saya mengucapkan permohonan maaf kepada korban dan keluarga, pihak SMKN 1 Kota Probolinggo dan keluarga besar, manajemen KDS, Bapak Kapolri, Bapak Kapolda, dan Bapak Kapolres, atas apa yang sudah saya perbuat," kata Luluk membaca permintaan maafnya yang ia tulis di selembar kertas.
Kontributor : Armand Ilham