Rekam Jejak Gus Yaqut: Menag yang Minta Rakyat Tak Pilih Capres Pemecah Belah Umat

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 05 September 2023 | 15:18 WIB
Rekam Jejak Gus Yaqut: Menag yang Minta Rakyat Tak Pilih Capres Pemecah Belah Umat
Menteri Agama sekaligus Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Coumas. [Ansor News]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suhu politik jelang Pilpres 2024 semakin memanas. Aksi saling sindir antara kubu politik mulai terlihat. Contohnya beberapa waktu lalu, Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas menyerukan pada masyarakat agar tidak memilih capre) yang memiliki rekam jejak sebagai pemecah belah umat.

Hal itu disampaikan Gus Yaqut ketika hadir di acara Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat.

Tak hanya itu, Yaqut juga mengingatkan rakyat agar tak memilih calon presiden yang menunggangi agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan.

"Harus dicek betul (rekam jejak capres). Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah (memecah belah umat) jangan dipilih," pesan Yaqut dalam keterangannya yang dimuat laman Kemenag.go.id.

Lalu seperti apakah rekam jejak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas? Berikut ulasannya.

Profil singkat Yaqut Cholil Qoumas

Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut merupakan pria kelahiran Rembang pada 4 Januari 1975. Kini ia menjabat sebagai Menteri Agama RI di Kabinet Indonesia Maju.

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan pemuda (GP) Ansor, sebuah badan otonom Nahdlatul Ulama (NU).

Gus Yaqut kecil menempuh pendidikan di SD Negeri Kutoharjo pada 1981-1987. Lalu ia melanjutkan pendidikannya ke SMPN II Rembang pada 1987 hingga 1990.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Cak Imin Diprediksi Kesulitan Menyatukan Pendukung

SMAN II Rembang menjadi pilihan selanjutnya pada 1990 hingga 1993. Gus Yaqut kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil jurusan Sosiologi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI