Ia menurturkan awalnya sempat tidak mau membuka masalah internal PKB ke publik. Polemik yang terjadi di PKB saat itu membuat partai besutan Gus Dur ini nyaris gagal ikut Pemilu.
Cak Imin yang sudah dieberhentikan oleh Gus Dur kemudian dipanggil kembali. Yenny kemudian dicopot dari jabatan sekjen dan kembali ke Lukman Edy.
"Sampai akhir gagal pendaftaran itu Gus Dur memanggil saya, (mengatakan) 'saya gak nyangka kamu mau diberhentikan'," katanya.
"Ya sudah kamu bikin surat pengunduran diri sekarang, ini sudah ada drafnya tinggal tanda tangan. (Saya katakan) siap saya tanda tangan surat pengunduran diri agar semua smooth," jelas Cak Imin.
Meski surat tersebut sudah diteken, Cak Imin mengklaim Gus Dur kemudian meminta dirinya yang menyimpan surat tersebut.
Cak Imin mengatakan mau meneken surat yang disodorkan Gus Dur agar PKB bisa ikut pemilu.
"Apa yang terjadi pada Gus Dur? (Gus Dur mengatakan) 'luar biasa, surat saya termia tolong kamu yang simpan. Surat dikeluarkan kalau bener-benar saya membutuhkan', ucap Cak Imin menirukan perkataan Gus Dur.
Ia kemudian mengatakan hingga Gus Dur meninggal atau hingga saat ini surat pengunduran diri dari PKB yang sudah diteken di hadapan Gus Dur tidak diminta. Cak Imin mengaku masih menyimpan surat tersbeut dan dianggapnya sebagai jimat.
"Sampai hari ini tidak pernah diminta Gus Dur, surat itu ada di tempat saya, masih ada suratnya sampai sekarang, dan itu jimat," jelasnya.
Cak Imin lagi-lagi menegaskan kepada semua pihak jangan memutarbalikan fakta soal kisruh PKB. Ia mengklaim sebagai korban kudeta pada saat itu.