5 Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan di Palembang, Terindikasi Dibakar?

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 04 September 2023 | 13:10 WIB
5 Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan di Palembang, Terindikasi Dibakar?
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda beberapa daerah di Palembang, Sumatera Selatan dan sekitarnya. (ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu polusi udara ternyata tidak hanya terjadi di ibukota Jakarta dan sekitarnya. Memasuki musim kemarau, terjadi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di daerah Palembang, Sumatera Selatan.

Situasi itu membuat masyarakat sekitar harus menghirup udara kotor akibat asap gambut yang menyebar hingga ke tengah kota Palembang. Pemerintah setempat pun telah mengambil langkah untuk menanggulangi kebakaran hutan ini.

Lalu, bagaimana asap kebakaran lahan gambut ini bisa menyebar? Dan apa tindakan pemerintah untuk menanggulangi kebakaran ini? Simak inilah selengkapnya.

Hutan gambut di antara dua wilayah

Baca Juga: PDAM Tirta Musi Matikan Saluran Distribusi Air Bersih, Wilayah Ini Terdampak Sepekan

Lahan dan hutan gambut yang ada di Palembang ini berbatasan langsung dengan dua wilayah, yaitu kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir, tepatnya di Indralaya.

Kebakaran lahan gambut yang terjadi di dekat Tol Palembang - Indralaya telah mempengaruhi pengendara. Ini setelah jarak pandang para pengguna fasilitas tol ini menjadi terbatas.

Asap sampai ke Kabupaten OKI

Kebakaran hutan gambut ini juga menyebabkan asap kebakaran menyebar hingga daerah lain, termasuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang termasuk kabupaten terpadat di Sumatera Selatan.

Arah angin yang tidak menentu membuat asap terbawa jauh, sehingga menyebabkan banyak warga kesulitan untuk beraktivitas dan mengidap penyakit saluran pernafasan.

Baca Juga: Kebakaran Lahan dan Hutan Kepung Kawasan Wisata Gunung Bromo, PHRI Probolinggo: Wisatawan Tetap Aman

Terjadi sudah hampir 1 minggu

Kebakaran di lahan gambut ini pertama kali ditemukan oleh petugas pada Rabu (30/8/2023) lalu, atau hampir 1 minggu yang lalu.

Titik api yang berada di tengah tengah lahan gambut ini sudah dicoba untuk dipadamkan. Kendati demikian, penyebaran api lahan gambut yang begitu masif menyebabkan kebakaran semakin meluas.

Tak hanya lahan gambut, rerumputan di semak-semak lahan gambut pun ikut terbakar.

Kualitas udara memburuk

Warga Palembang dan sekitarnya mulai mengeluhkan kualitas udara di Palembang. Bagaimana tidak, kualitas udara sudah masuk dalam kategori berbahaya.

Terbukti hingga Jumat (1/9/2023), angka index kualitas udara di Palembang mencapai 132,10 mikrogram per meter kubik, melampaui batas bahaya dalam ukuran kualitas udara.

Hal ini pun membuat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Trisnawarman mengimbau masyarakat untuk kembali menggunakan masker. Imbauan ini dilakukan demi kesehatan dan menjaga organ pernafasan dari udara kotor.

"Kita sudah coba untuk memberikan imbauan ini ke masyarakat melalui surat edaran ke kabupaten dan kota untuk mulai menggunakan masker," ungkap Trisnawarman dalam keterangannya pada Minggu (3/8/2023) kemarin.

Lahan terindikasi sengaja dibakar

Kasus kebakaran hutan secara mendadak di wilayah Palembang dan sekitarnya ini terindikasi sengaja dilakukan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab untuk membuka lahan.

Pemerintah Kota Palembang kini bekerjasama dengan Pemprov Sumatera Selatan untuk melakukan pemantauan terhadap 83 titik api, serta potensi titik api lainnya melalui udara.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI