Anies Larang Ahmad Sahroni Laporkan SBY ke Bareskrim, Ini Alasannya

Senin, 04 September 2023 | 11:03 WIB
Anies Larang Ahmad Sahroni Laporkan SBY ke Bareskrim, Ini Alasannya
Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. [Tangkapan layar YouTube NasDem TV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan melarang Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri terkait kasus penyebaran berita bohong atau hoaks.

Sahroni menyebut Anies menyarankan untuk lebih fokus menyiapkan strategi untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024 bersama pasangannya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Tadi Pak Anies juga me-WhatsApp saya untuk meminta juga yang sama (jangan melapor). Pak Anies ingin fokus ke depan ini dalam rangkaian pemenangan dalam strategi pemenangan Capres 2024," kata Sahroni di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2023).

Sahroni awalnya hendak melaporkan SBY karena dituding telah menyebarkan hoaks terkait kesepakatan deklarasi Anies-Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY pada awal September 2023. Namun laporan tersebut batal karena dilarang Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Baca Juga: Demokrat Bersihkan Pacitan Dari Baliho Anies Baswedan: Kami Dikhianati!

"Secara pribadi mau melaporkan, tapi tadi saya di jalan menelepon Ketua Umum bahwa saya akan melakukan pelaporan. Tapi Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," ungkap Sahroni.

Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Sahroni di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2023). (Suara.om/Yasir)
Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Sahroni di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2023). (Suara.om/Yasir)

Sahroni mengklaim pernyataan SBY soal kesepakatan deklarasi Anies-AHY dalam pertemuan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada 25 Agustus 2023 tidak benar alias bohong.

"Omongan itu saya katakan nggak ada, tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies AHY akan dideklarasikan awal September, jadi nggak ada," ujar Sahroni.

Sahroni mengklaim saat itu hadir langsung dalam pertemuan tersebut. Ia menegaskan dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam tak ada kesepakatan sebagaimana yang disebut SBY.

"Selama dua jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa yang pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004," katanya.

Baca Juga: Cabut Dari Koalisi Perubahan, AHY Agendakan Sejumlah Pertemuan, Dengan Siapa?

Deklarasi Anies-AHY Awal September

SBY sebelumnya menyebut Anies menemuinya pada 25 Agustus 2023 di Cikeas, Bogor, Jawa Barat dan bicara rencana deklarasi capers dan cawapres yang telah disepakati pada awal September. Pembicaraan itu dilakukan bersama Tim 8.

"Di ruangan ini, tanggal 25 Agustus 2023, berarti seminggu yang lalu, pak Anies duduk di sini. Dengan didampingi tim 8. AHY memang tidak selalu hadir," kata SBY dalam konferensi pers melalui akun Youtube Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023).

"Anies menyampaikan kepada saya didengar oleh semua, bahwa awal September ini, akan mendeklarasikan koalisi ini dalam kapasitasnya sebagai capres, berikut capres dan cawapres yang telah selesai diputuskan," imbuhnya.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan (kiri) saat akan melakukan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym].
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan (kiri) saat akan melakukan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym].

Namun, lanjut SBY, kenyataan Anies justru mendeklarasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Padahal, AHY menurutnya merupakan cawapres yang sejak awal telah disepakati Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Namun, pada hari sekarang ini, yang kita dapatkan sesuatu yang sangat mengejutkan itu," ujarnya

Atas hal itu, SBY merasa kecewa. Mantan Presiden RI ke-6 tersebut bahkan menyebut Anies sebagai figur yang tidak jujur dan amanah.

"Nah sekarang saja tidak shiddiq, tidak amanah, tidak memegang komitmen. Bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar?" pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI