Menteri Agama: Jangan Pilih Capres yang Pernah Memecah Belah Umat

Senin, 04 September 2023 | 06:34 WIB
Menteri Agama: Jangan Pilih Capres yang Pernah Memecah Belah Umat
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.(Kementerian Agama RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas turut membicarakan perihal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memilih calon pemimpin yang pernah memecah belah umat.

Hal itu disampaikan Yaqut saat menghadiri Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat, Minggu (3/9/2023).

Dalam pidatonya, Yaqut meminta masyarakat untuk memperhatikan betul jejak rekam capres.

"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden, kita, lihat betul rekam jejaknya," kata Yaqut.

Baca Juga: PBB Deklarasi Dukung Prabowo Di Surabaya, Yusril: Kami Sudah Bermunajat Kepada Allah!

"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," sambungnya.

Selain itu, Yaqut juga meminta masyarakat untuk tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik demi meraih kekuasaan.

"Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih," tuturnya.

Menurutnya, agama itu digunakan untuk melindungi kepentingan seluruh umat.

"Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok," ungkapnya.

Baca Juga: Sebut 'Tarzan' di Depan Ribuan Relawan, Ganjar Pranowo: Harus Militan, Jangan Nggandul Sana-sini

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI