Jadi Bakal Cawapres Anies, Menengok Kembali Sederet Kontroversi Cak Imin

Minggu, 03 September 2023 | 19:20 WIB
Jadi Bakal Cawapres Anies, Menengok Kembali Sederet Kontroversi Cak Imin
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan faktor penghambat mengapa Prabowo Subianto belum juga memutuskan siapa bakal cawapresnya, (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Muhaimin Iskandar atau yang kerap dikenal sebagai Cak Imin resmi dideklarasikan sebagai nala; calon wakil presiden (cawapres) pasangan Anies Baswedan. Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dipilih secara mendadak dan dideklarasikan oleh Surya Paloh pada Sabtu (2/9/2023) di Hotel Majapahit, Surabaya.

"Saya merasa seluruh proses ini berjalan dengan cepat dan lancar sekali. Karena saya selalu biasa berdoa setiap kesempatan saya selalu berdoa Ya Allah berikan jalan yang mudah dan penuh keberkahan untuk perjuangan bangsa Indonesia yang lebih baik dan lebih mulia. Kalau perjuangan yang saya tempuh bersama PKB ini sesuai dengan harapan dan cita-cita maka mudahkanlah dan lancarkanlah. Itu istikhoroh dan doa saya," kata Cak Imin.

Namun, rupanya Cak Imin yang kini jadi cawapres Anies tersebut memiliki sejumlah kontroversi. Berikut daftar kontroversi Cak Imin selengkapnya.

1. Dinilai Manipulasi Sejarah PKB

Baca Juga: Bubar dengan Anies Baswedan, Puan Maharani Cari Kesempatan Rayu Demokrat Gabung PDIP

Cak Imin pernah berperang pernyataan dengan putri Gus Dur, Yenny Wahid. Perihal keduanya yakni Yenny Wahid yang mengulang pernyataan Gus Dur bahwa PKB dicuri oleh Muhaimin Iskandar dengan bantuan Pemerintah.

Sebelumnya ada konflik bahwa kubu Gus Dur menggelar muktamar di Parung. Sementara kubu Muhaimin menggelar di Ancol. Kedua hasil muktamar itu ditolak pemerintah.

Namun, kemudian pemerintah menerima kepengurusan PKB yang baru dan telah didaftarkan Muhaimin. Gus Dur pun kemudian menunjuk 19 loyalisnya termasuk Hussein Syifa untuk bertindak dan berkoordinasi terkait penyelesaian masalah tersebut.

Hussein Syifa menilai Muhaimin memanipulasi sejarah PKB seolah meneruskan pemikiran Gus Dur. Padahal, Cak Imin menendang Gus Dur dari PKB.
 
2. Dugaan Keterlibatan Meikarta

Cak Imin dinilai terlibat dalam penyelidikan kasus Meikarta. Cak Imin hadir sebagai saksi yang diperiksa KPK atas dugaan menerima suap dari bos PT Lippo Group, James Riady. Namun tampaknya kasus itu tidak terbukti karena ia masih menjadi Wakil Ketua DPR RI.

Baca Juga: Lika-liku Pencarian Cawapres Anies Baswedan: Berakhir Jatuh ke Cak Imin

3. Usulkan Penundaan Pemilu 2024

Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda. Alasannya yakni Cak Imin mengaku memperoleh inspirasi dari UMKM. Isu penundaan ini akhirnya terhapus usai KPU merilis jadwal Pemilu 2024.

4. Ajukan Diri sebagai Capres

Beberapa waktu sebelumnya, Cak Imin mengajukan diri sebagai calon presiden (capres) saat akan bergabung dengan Koalisi Indonesia bersatu (KIB). Partai di dalamnya yakni PPP, PAN, dan Golkar. Namun gagasan ini ditolak ketiga ketua partai tersebut karena dinilai tidak masuk akal dan masing-masing parpol memiliki nama sendiri.

5. Usul Penghapusan Jabatan Gubernur

Cak Imin pernah menyatakan sikap bahwa PKB ingin pilkada Gubernur dihapuskan. Menurut dia, pemilu gubernur hanya buang-buang waktu dan melelahkan.

"PKB sih mengusulkan pilkada hanya pemilihan langsung hanya Pilpres dan Pilbup dan Pilkota," kata Cak Imin dalam sambutannya di acara Sarasehan Nasional Satu Abad NU di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Ia menilai, jabatan gubernur nanti tidak perlu diadakan. Pasalnya ia menganggap jabatan tersebut sudah tidak terlalu fungsional.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI