Sejarah Hotel Majapahit: Tempat Deklarasi Anies-Cak Imin Jadi Saksi Perobekan Bendera Biru

Minggu, 03 September 2023 | 16:49 WIB
Sejarah Hotel Majapahit: Tempat Deklarasi Anies-Cak Imin Jadi Saksi Perobekan Bendera Biru
Hotel Majapahit di Surabaya. (Instagram/ifan_rosandy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Partai Kebangkitan bangsa (PKB) melaksanakan deklarasi koalisi dengan Partai Nasdem serta duet antara Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau yang lebih akrab dengan sapaan Cak Imin di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (2/9/2023).

Hotel Majapahit merupakan salah satu tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Indonesia di Surabaya. Hotel tersebut dibangun pada 1 Juni 1910, dibeli oleh Lucas Martin Sarkies bersaudara dan resmi dibuka pada tahun 1912.

Tragedi bersejarah di hotel yang berlokasi di Jalan Tunjungan, Kecamatan Genteng, Surabaya tersebut terjadi pada 19 September 1945 saat hotel tersebut bernama Hotel Yamato. Pada hari itu, pasukan Belanda mengibarkan bendera Kerajaan Belanda (merah, putih, biru) di puncak sebelah kanan hotel.

Lalu, para pejuang kemerdekaan dengan berani merobek warna biru pada bendera Kerajaan Belanda sampai menjadi warna merah dan putih.

Baca Juga: Kandidat Kuat Cawapres Prabowo Usai Cak Imin 'Membelot' ke Anies, Erick Thohir?

Kejadian tersebut akhirnya mengakibatkan pemimpin dari kelompok orang Belanda tersebut, WVC Ploegmen terbunuh karena dicekik oleh seorang pemuda bernama Sidik. Sidik juga tewas tertembak oleh tentara Belanda dengan menggunakan senapan.

Sidik merupakan salah satu residen Soedirman yang berunding bersama Ploegman agar menurunkan Bendera Belanda karena Pemerintah Indonesia sudah mengumandangkan proklamasi kemerdekaan di tangga; 17 Agustus 1945.

Namun, Ploegman menolak dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Akhirnya ia pun mengeluarkan senjata dan terjadilah baku hantam di dalam ruangan.

Hariyono dan Soedirman lari keluar dari hotel tersebut. Namun, Hariyono kembali lagi bersama dengan Kusno Wibowo untuk pergi ke atap hotel dan merobek warna biru Bendera Belanda.

Berdasarkan catatan sejarah, hotel tersebut sudah beberapa kali berganti nama. Di tahun 1910, hotel ini berdiri dengan nama Oranje Hotel oleh Sarkies bersaudara.

Baca Juga: 5 Jejak Kontroversi Cak Imin Jelang Pilpres 2024

Lalu, di tahun 1942, hotel tersebut berubah nama menjadi Hotel Yamato atau Yamato Hoteru karena penjajah Jepang masuk ke Tanah Air dan menguasai hotel tersebut.

Kemudian, tahun 1945 setelah proklamasi, Hotel Yamato berganti nama menjadi Hotel Merdeka atau Hotel Liberty. Pada tahun tersebutlah peristiwa perobekan Bendera Belanda pada bagian warna biru dilakukan oleh Hariyono dan Kusno Wibowo.

Pada tahun 1969, perusahaan Mantrust Holding Co menjadi pemilik baru dan mengganti nama hotel tersebut dari Hotel Merdeka menjadi Hotel Majapahit karena Surabaya mempunyai kerajaan besar yang bernama Majapahit.

Saat ini, Hotel Majapahit sudah menjadi hotel yang modern, megah, dan berbintang lima tanpa mengubah tampilan yang dulu. Pihak hotel mengaku tidak ingin merubah desain terlalu banyak dengan alasan tidak ingin menghilangkan kesan klasik dan cerita sejarahnya.

Hotel tersebut juga dijadikan cagar budaya untuk mengenang keberanian dan semangat para pemuda Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda menjelaskan langkah Anies Baswedan - Cak Imin untuk maju sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pemilu 2024 diniatkan sebagai sebuah usaha menawarkan perubahan agar Indonesia menjadi lebih baik.

Baik itu Anies ataupun Cak Imin disebut-sebut sudah mempunyai tawaran program jelas untuk memperbaiki dan mempercepat usaha mewujudkan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan juga sejahtera.

Huda mengingatkan usaha untuk menawarkan janji kerja untuk Indonesia lebih baik tidaklah muda. Ada banyak tantangan dan juga hambatan yang harus dihadapi baik secara politik, hukum, sampai rasa skeptis masyarakat.

Tak hanya itu, Huda juga menyebut acara pengumuman pasangan Anies-Cak Imin digelar secara sederhana. Tentu saja acara inti ada sambutan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Cak Imin dan ditutup dengan sambutan Anies Baswedan sebagai calon presiden, serta doa dari para kiai sepuh yang ada di Jawa Timur.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI