Suara.com - PT Pertamina (Persero) berencana akan mengganti bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan Pertamax Green 92 mulai 2024 mendatang.
Pergantian tersebut merupakan bagian dari Program Langit Biru II yang dimulai sejak 2021 dengan menghapus BBM RON 88 atau Premium menjadi Pertalite.
Program tersebut berlanjut dengan menghapus Pertalite yang merupakan BBM dengan RON 90 menjadi Pertamax Green 92.
Meski begitu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, rencana penghapusan Pertalite masih dalam tahap kajian internal dan belum diputuskan.
Lalu apa sebenarnya perbedaan Pertalite dengan Pertamax Green 92? Berikut ulasannya.
Kadar Oktan
Pertalite adalah BBM yang memiliki kadar oktan RON 90. Sementara itu, Pertamax Green 92 memiliki kadar oktan RON 92 dan dicampur etanol 7 persen.
Kebijakan mengganti Pertalite juga terkait dengfan aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dimana dinyatakan kalau BBM yang boleh dijual di Indonesia adalah dengan minimum oktan 91.
Dampak ke lingkungan
Baca Juga: Update Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo Terbaru 1 September 2023
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, Petamax Green 92 lebih ramah lingkungan dibanding Pertalite
Hal ini disebabkan kadar oktan Pertamax Green 92 lebih tinggi sehingga emisinya lebih rendah daripada Pertalite.
Pertamax Green 92 juga disebut lebih bagus bagi lingkungan karena memiliki kandungan etanol di dalamnya, sementara Pertalite tidak.
Harga
Saat ini, Pertalite adalah BBM bersubsidi yang dijual dengan harga Rp10 ribu per liter. Serupa dengan Pertalite, Pertamax Green 92 disebut-sebut juga akan disubsidi, namun kisaran harganya belum diketahui dengan pasti.
Performa kendaraan
Coprorate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, tingkat RON yang lebih tinggi pada BBM akan membuat kendaraan bekerja lebih baik.
Menurutnya, BBM dengan RON lebih tinggi dapat meningkatkan performa kendaraan, seperti akselerasi yang lebih tinggi.
Adapun akeslerasi adalah kemampuan kendaraan mengubah kecepatan dalam satu waktu, apakah lebih cepat atau lambat.
Lebih hemat
Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady, BBM dengan RON yang lebih tinggi lebih hemat dibanding BBM RON rendah.
Menurut dia, BBM RON tinggi akan membuat pembakaran dalam mesin jadi lebih baik, sehingga tidak terjadi Auto Ignition dan juga knocking.
Adapun Auto Ignition merupakan keadaan mahan bakar yang terbakar secaraotomatis tanpa diberi sumber panas. Sementara Knocking atau detonasi merupakaan kondisi disaat mesin bergetar dan mengeluarkan bunyi berisik.
Menurut Jayan, dengan BBM RON tinggim dua kondisi tersebut tidak akan terjadi sehingga membuat kerja mesin lebih baik dan pada akhirnya akan membuat lebih hemat BBM.
Kontributor : Damayanti Kahyangan