Dalam Waktu Dekat Demokrat akan Jajaki Komunikasi Politik ke Kubu Ganjar atau Prabowo

Jum'at, 01 September 2023 | 23:50 WIB
Dalam Waktu Dekat Demokrat akan Jajaki Komunikasi Politik ke Kubu Ganjar atau Prabowo
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng memberikan keterangan di Puri Cikeas Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (1/9/2020). [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrat memastikan bahwa dalam waktu dekat bakal menjajaki komunikasi baru dengan koalisi partai politik lainnya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng setelah mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Bisa saja akan ada komunikasi-komunikasi lebih lanjut, tapi sekali lagi setelah rapat ini mungkin kami dalam 2-3 hari ke depan, 2-3 minggu kita lihat lagi," kata Andi dalam konferensi persnya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya saat ini terbuka dengan semua pihak, baik kubu Ganjar Pranowo atau pun kubu Prabowo Subianto untuk membuka kerja sama politik yang baru.

"Jadi sekali lagi, ditanyakan soal PDIP, tapi komunikasi juga sebelumnya kita sudah ada komunikasi dengan Pak Prabowo. Pak Prabowo sempat ke Pacitan bertemu dengan Pak SBY," tuturnya.

"Dan kalau ke depan nanti terbuka sekali bagi kita untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang di dalam koalisi Indonesia Maju," sambungnya.

Ia mengatakan, untuk pihak-pihak yang ingin bekerja sama Demokrat cukup dengan menghubungi elite-elite partainya.

"Nah itu sangat terbuka, mereka juga punya nomor-nomor pejabat teras Partai Demokrat, sehingga sekali lagi kami terbuka. Kalau dengan PKS juga, itu juga sahabat," pungkasnya.

Cabut dari Koalisi Perubahan

Baca Juga: Jajaki Koalisi Baru, SBY: Saya 30 Tahun Jadi Prajurit Diajarkan Jangan Tergesa-gesa Ambil Keputusan

Sebelumnya, Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) jelang Pilpres 2024. Hal itu merupakan keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat usai menggelar sidang lantaran merasa dikhianati Anies Baswedan dan Partai NasDem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI