Demokrat kena Prank 'Musang Berbulu Domba,' SBY: Mungkin Tafsirnya Kita Ditikung Seperti itu

Jum'at, 01 September 2023 | 18:05 WIB
Demokrat kena Prank 'Musang Berbulu Domba,' SBY: Mungkin Tafsirnya Kita Ditikung Seperti itu
Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhonono (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (tengah) menyaksikan pertandingan voli Indonesia melawan Vietnam pada SEA V League putaran pertama di Padepokan Voli Jendral Kunarto, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/Spt]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengibaratkan yang dilakukan Anies Baswedan dan pimpinan Partai NasDem Surya Paloh seperti layaknya musang berbulu domba dalam pribahasa.

Hal itu usai Anies dan NasDem dianggap telah memutuskan sepihak tak jadi memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

SBY menyampaikan itu dalam pengantarnya sebelum menggelar Sidang Majelis Tinggi Partai untuk menetukan nasib partainya dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Menurut SBY dari apa yang dilakukan Anies dan NasDem itu telah menuai berbagai komentar salah satunya soal musang berbulu domba.

Baca Juga: SBY: Kami Kena Prank Musang Berbulu Domba

"Ada lagi komentar 'ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba'," kata SBY.

Mendengar komentar itu SBY jadi teringat dengan pribahasa musang berbulu domba tersebut.

"Kok saya ingat musang berbulu domba ini pribahasa yang lama ini ingat saya waktu kita sekolah di SD di SMP banyak sekali pribahasa," ungkapnya.

"Tapi musang berbulu domba itu di depan bersikap baik manis lembut penuh persahabayan tapi dibalik itu kalau kita lemah dan lengah kita akan dicaplok dan di makan habis," sambungnya.

Lebih lanjut, Presiden keenam RI itu mengatakan, jika dari pribahasa itu pihaknya merasa telah ditikung.

Baca Juga: Sebut Cara Politik NasDem dan Anies Kasar, SBY Kecewa: It's Really Ugly!

"Mungkin tafsirnya kita ditikung sepertj itu seperti pribahasa ini," pungkasnya.

Dikhianati

Sebelumnya, Partai Demokrat mengungkap pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem). Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memutuskan untuk memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres mendampingi calon presiden (capres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulisnya.

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).

Teuku mengungkapkan kalau pada malam itu, Anies dipanggil Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut. Kemudian, pada 30 Agustus 2023, Anies meminta Sudirman Said untuk menyampaikannya kepada Demokrat dan PKS tanpa menemui secara langsung.

Partai Demokrat sempat mengonfirmasi soal informasi tersebut kepada Anies. Anies pun tak bisa mengelaknya.

"Ia (Anies) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI