Ditinggal PKB, Pengamat Prediksi Suara Prabowo Gembos di Jawa Timur

Jum'at, 01 September 2023 | 06:20 WIB
Ditinggal PKB, Pengamat Prediksi Suara Prabowo Gembos di Jawa Timur
Suara Capres Prabowo Subianto disebut bakal gembos di Jatim setelah ditinggal Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Dok. Tim Gerindra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai suara bakal capres Prabowo Subianto akan gembos usai ditinggal PKB yang dikabarkan merapat ke NasDem. Khususnya di wilayah Jawa Timur yang menjadi basis pemilih PKB.

“Keputusan PKB bergabung dengan NasDem itu jelas merugikan Prabowo. Untuk sementara, Prabowo kehilangan kesempatan untuk meningkatkan suara di basis pemilih PKB, terutama Jawa Timur dan massa Nahdliyyin,” kata Saidiman kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).

Padahal, kata Saidiman, Prabowo sangat membutuhkan dukungan massa PKB untuk mengimbangi pesaing ketatnya, yakni bacapres Ganjar Pranowo. Sehingga, hengkangnya PKB dari KIM dinilai sangat merugikan Prabowo.

Saidiman juga menilai PKB sangat memiliki alasan kuat meninggalkan KIM. Pasalnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang sedari awal digadang-gadang sebagai bakal calon wakil presiden atau bacawapres Prabowo tak kunjung mendapat respons yang berarti.

Baca Juga: Senang Bakal Jadi Cawapres Anies, Cak Imin: Tetap Tenang, Ini bukan Akhir dari Segalanya, tapi...

“Mereka menyatakan dukungan paling awal pada Prabowo Subianto sejak setahun lalu, tapi proposal mereka untuk menjadikan Muhaimin sebagai Cawapres tidak mendapat respons berarti dari Prabowo,” ungkap Saidiman.

Masuknya PAN dan Golkar ke dalam KIM dinilai Saidiman menjadi alasan kuat PKB membelot ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pendukung bacapres Anies Baswedan. Sebab, peluang untuk menjadi bacawapres Prabowo semakin kecil.

Kondisi tersebut, lanjut Saidiman, diperparah dengan adanya perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi KIM yang dikabarakan diputuskan tanpa sepengetahuan PKB.

“Bagaimana pun, PKB adalah salah satu partai besar dengan basis massa yang solid. Jika diremehkan, PKB tentu semakin tidak punya alasan untuk tetap bersama Prabowo,” jelas Saidiman.

“Ya, sebagai pemimpin partai besar, tentu sakit hati jika diambangkan bahwa diremehkan begitu,” imbuhnya.

Baca Juga: Sudah Ketikung Cak Imin, AHY Kini Kena Ghosting Anies Baswedan yang Hilang Tanpa Pamitan

Hal serupa juga disampaikan Direktur Ekseutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Ia menilai Prabowo mesti waspada di tengah kabar keluarnya PKB untuk bergabung bersama NasDem.

“Gerindra sendiri tentu perlu waspada, bagaimanapun PKB membawa suara cukup solid dan besar, utamanya di Jawa Timur, lalu Jateng sudah dikuasai PDIP, sementara Jabar berbagi porsi dengan Anies, gambaran ini bisa membuat Gerindra khawatir,” tuturnya.

Pengkhianatan

Partai Demokrat sebelumnya mengungkap pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai NasDem yang disebutnya telah memilih Cak Imin sebagai cawapres Anies di Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulisnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (ist/ dok Cak Imin)
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (ist/ dok Cak Imin)

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).

Teuku mengungkapkan kalau pada malam itu, Anies dipanggil Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut. Kemudian, pada 30 Agustus 2023, Anies meminta Sudirman Said untuk menyampaikannya kepada Demokrat dan PKS selaku partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tanpa menemui secara langsung.

Partai Demokrat sempat mengonfirmasi soal informasi tersebut kepada Anies. Anies pun tak bisa mengelaknya.

"Ia (Anies) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI