Selain pembatasan trayek, keterpurukan perusahaan bus Flores juga disebabkan oleh mulai sepinya peminat dari penumpang karena berpindah ke moda lain. Fendi pun memutar otak dan pada akhirnya memutuskan untuk menggantikan operator bus Flores dengan operator bus Eka-Mira. Nama Eka dan Mira terinspirasi dari nama kedua anak Fendi.
"Bus yang dikemudikan Marwan berisi siswa ditabrak KA yang melintas. Dishub melarang melayani trayek AKAP dan hanya beroperasi hingga Mantingan. Flores mengalami kesulitan pengoperasian kala itu. Banyak konsumen memilih bus lain.
Kemudian, manajemen menyiapkan Eka dan Mira untuk rute Surabaya - Solo. Eka dan Mira nama anak-anak Fendi," jelas informasi dari video berjudul 'Sejarah Bus Eka dan Mira Sampe Sekarang di kanal Youtube Taufik RS'.
Pada awalnya, bus Eka-Mira memiliki rute yang sama dengan bus Flores. Akan tetapi, bus Eka-Mira terbagi menjadi dua keberangkatan. Bus Eka berangkat dari Surabaya pada pagi hingga sore hari, sedangkan bus Mira berangkat dari Surabaya sore hingga malam hari. Sedangkan bus Flores hanya beroperasi Surabaya-Ponorogo.
Sejak 2007, armada bus ekonomi milik Eka dialihkan ke bus Mira. Tujuannya adalah untuk berfokus pada armada non ekonomi dengan layanan bus Patas. Konsumen pun dapat memilih dengan mudah antara armada kelas Non Ekonomi (Eka) dan armada kelas Ekonomi (Mira).
Kontributor : Annisa Fianni Sisma