Suara.com - Dua bus penumpang mengalami kecelakaan di Jalan nasional Solo-Madiun pada Kamis (31/8/23). Kedua angkutan tersebut adalah Bus Eka dan Bus Sugeng Rahayu dengan jurusan Surabaya-Yogyakarta yang terjadi pada 04.30 WIB.
Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan, tetapi diduga sementara bahwa penyebabnya adalah laju cepat kedua bus. Kedua bus diduga tidak dapat menghindar saat jarak keduanya semakin dekat.
Kecelakaan maut ini bukan tragedi pertama yang pernah menimpa bus antarprovinsi tersebut.
Sebelumnya, Bus Eka juga pernah mengalami kecelakaan pada 1981. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini sejarah Bus Eka yang pernah alami tragedi tahun 1981.
Sejarah Bus Eka Mira diawali dari sebuah toko kain yang dinamai “Flores”. Toko tersebut berada di Kota Mojokerto, Jawa Timur. Seiring berjalannya waktu, sang pemilik toko yakni Fendi Haryanto memiliki ide untuk membangun sebuah perusahaan transportasi bus.
Pada akhirnya, idenya tersebut dapat terwujud pada 1971. Fendi Haryanto berhasil membangun perusahaan transportasi bus dengan nama PO Flores, sesuai dengan nama toko yang dimilikinya. Bus Flores berkembang dengan pesat. Bus ini telah berhasil mengambil hati masyarakat Jawa Timur yang mayoritas menuntut waktu tempuh yang cepat.
Kesuksesan bus Flores mulai mengalami penurunan setelah beroperasi selama hampir 11 tahun. Hal ini terjadi setelah insiden tragis yang menimpa perusahaan tersebut.
Insiden itu terjadi ketika sebuah bus Flores yang membawa rombongan wisata siwa-siswa SMP Katolik Wijana Jombang menuju Yogyakarta. Ketika ditengah-tengah perjalanan, tepatnya di Kota Solo, bus Flores mengalami kecelakaan.
Kecelakaan tersebut terjadi akibat kelalaian pengemudi ketika melewati perlintasan kereta api. Bus Flores yang dikemudikannya tersambar oleh kereta api jurusan Jakarta Pasar Senen-Solo Balapan.
Baca Juga: Kondisi Horor Sopir Bus Sugeng Rahayu: Kaki Terputus dan Hilang saat Kecelakaan di Ngawi
Akibatnya, banyak korban jiwa berjatuhan. Dampaknya, operator bus Flores dilarang untuk melayani trayek dengan tujuan Jawa Tengah dan hanya membatasi trayeknya menjadi Surabaya-Mantingan saja.