Suara.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akhirnya angkat bicara mengenai kasus penganiayaan dan penculikan warga Aceh, Imam Masykur (25) oleh anggota Paspampres dan dua prajurit TNI.
Yudo menegaskan tidak ada impunitas bagi ketiga pelaku. Dia memastikan TNI tidak akan menutup-nutupi perkara ini.
"Selalu saya sampaikan tidak ada impunitas bagi prajurit yang melakukan kesalahan," kata Yudo usai upacara pembukaan Super Garuda Shield 2023 di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023).
"Apalagi sampai tindak pidana berat dan kita tidak menutupi-nutupi, silakan bertanya ke penyidik," lanjutnya.
Yudo meminta stigma TNI melindungi pelaku kejahatan yang selama ini beredar di masyarakat dihilangkan. Sebab stigma itu justru mencoreng nama baik prajurit TNI lainnya.
"Jadi tolong tidak ada lagi seolah kami melindungi-lindungi prajurit, tidak. Jangan sampai atas ulah prajurit satu, dua, tiga orang yang jelek melukai semua prajurit kita yang sekarang ini 5.000 prajurit TNI yang sekarang ini lagi berjuang untuk latihan," kata Yudo.

Lebih lanjut, Yudo menyampaikan masih banyak prajurit TNI yang baik. Dia berharap masyarakat tidak menyamakan tindakan semua prajurit TNI pasca kasus Imam Masykur.
"Ini perbandingannya, jadi jangan di gebyah-uyah, TNI masih banyak yang baik, TNI masih buayak yang baik. Yang jelek 0,0 berapa persen," tegas Yudo.
Kasus Penganiayaan Imam Masykur
Baca Juga: Reaksi Jokowi Saat Ditanya Soal Paspampres Terlibat Penculikan Warga Sipil hingga Tewas
Untuk diketahui, Praka Riswandi Manik merupakan anggota Paspampres. Dia bersama Praka J dan Praka HS menganiaya seorang pria bernama Imam Masykur (25) hingga tewas.