Suara.com - Eks Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Wilayah (Kanwil) Jakarta Selatan, Rafael Alun Trisambodo punya siasat licik menutupi uang haram hasil gratifikasi yang ia terima.
Adapun kekinian, Rafael Alun ditetapkan sebagai terdakwa dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Dakwaan yang dibacakan juga mengungkap beberapa trik Rafael untuk menyembunyikan uang gelapnya.
Libatkan sang istri
Baca Juga: Cara Rafael Alun Sembunyikan Uang Haram: Libatkan Istri, Ibu Hingga Anak
Rafael tak sendiri dalam menyembunyikan uang hasil gratifikasi dari radar Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK. Ia juga turut menggandeng istrinya, Ernie Meike Torondek.
Rafael dan istrinya kompak menerima uang gratifikasi sebesar Rp 16.644.806.137 yang kemudian mereka olah sedemikian rupa agar tak terekspos.
Diketahui, Rafael dan sang istri mendirikan PT Artha Mega Ekadhana (PT ARME) pada tahun 2002 sebagai perantara untuk menerima uang miliaran Rupiah tersebut.
Ernie berperan sebagai komisaris utama PT ARME dan memegang kendali perusahaan yang bergerak di bidang usaha itu.
Beri keluarga besar jabatan komisaris
Baca Juga: Begini Peran Keluarga Rafael Alun Dalam Pusaran Kasus Pencucian Uang
Bukan cuma satu perusahaan, Rafael juga mendirikan PT Cubes Consulting, pada tahun 2008 dan PT Bukit Hijau Asri pada tahun 2012.
Ernie kembali memegang jabatan komisaris di salah satu perusahaan itu yakni PT Bukit Hijau Asri yang bergerak di bidang pembangunan dan konstruksi.
Rafael turut melibatkan adik iparnya bernama Gangsar Sulaksono sebagai pemegang saham dan Komisaris di PT Cubes Consulting.
Perusahaan-perusahaan tersebut menjadi perantara dalam mengambil uang gratifikasi dalam kurun waktu 2003 hingga 2010 dengan total mencapai Rp 100 miliar.
Atas trik liciknya itu, Rafael Alun kini didakwa melanggar Pasal 3 Ayat (1) huruf a dan c UU Nomor 25 Tahun 2003 dan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP Juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Belikan anak mobil mewah
Bapak Mario Dandy ini juga dinilai terlibat dalam perkara tindak pidana pencucian uang.
Adapun uang hasil gratifikasi yang Rafael terima beberapa disisihkan untuk membelikan anak-anaknya, termasuk Mario Dandy Satriyo barang mewah seperti mobil.
Putri Rafael bernama Angelina Embun Prasasyadibelikan mobil VW Beatie 4 A/T Tahun 2014 warna merah dengan nomor polisi AB 1708 SY, seharga Rp400.000.000. Namun, saat awal dibeli menggunakan nama Irene Suheriani.
Anak laki-laki Rafael sekaligus saudara Mario bernama Christofer Dhyaksa Dharma dibelikan mobil Toyota New Camry 2.4 V A/T warna silver metalik berpelat nomor B 808 ET. Harganya Rp 300 juta.
Kontributor : Armand Ilham