Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi SMK Negeri Jawa Tengah, sekolah kejuruan gratis bagi siswa dari keluarga tidak mampu yang menjadi gagasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak 2014. Peneliti CYPR Boedi Rheza menilai kalau program SMKN Jateng seharusnya sudah sejak lama menjadi contoh bagi kepala daerah lainnya.
SMKN Jateng sendiri sebelumnya merupakan Balai Latihan Kerja (BLK) yang kemudian diubah menjadi sekolah kejuruan. Sekolah tersebut memiliki sarana dan prasarana yang sudah lengkap seperti keberadaan ruang kelas, ruang praktek dan peralatan.
Inisatif dalam bentuk program pembangunan SMK Negeri telah dilakukan di dua daerah lain yaitu Pati dan Purbalingga. 3 SMKN Jateng tersebut telah meluluskan 1.837 siswa sejak 2014.
Pola Link and Match juga digunakan dalam bentuk kerjasama dengan banyak perusahaan. Kerja sama itu dianggap Boedi memungkinkan lulusan langsung terserap ke dunia kerja dan adanya fasilitas beasiswa untuk belajar ke luar negeri.
Baca Juga: Pengamat Sebut Jokowi Beri Sinyal Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024
“Saya kira, program yang dilakukan oleh Pak Ganjar Pranowo adalah satu langkah maju dalam dunia pendidikan. Tidak semua gubernur dapat memikirkan inisiasi seperti ini," kata Boedi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).
Boedi menilai kalau dunia usaha sangat membutuhkan tenaga kerja handal dan berkualitas. Oleh sebab itu, sekolah seperti SMKN Jateng dinilainya harus hadir di setiap daerah agar ada simbiosis mutualisme antara siswa yang lulus dan perusahaan.
"Jangan sampai ketika ada perusahaan atau industri yang ingin melakukan usaha namun kebingungan mencari tenaga kerja yang sesuai. Akhirnya justru mengambil tenaker dari luar daerah," terangnya.
Selain 3 sekolah yang telah didirikan, Ganjar Pranowo telah menambah 15 SMK semi boarding yang tersebar di 15 kabupaten untuk menampung siswa unggul dari keluarga miskin.
15 sekolah ini dinamakan SMK Semi Boarding karena 30 siswa yang lolos seleksi dapat belajar dengan siswa reguler meskipun mereka tinggal di asrama.
Baca Juga: Soal Kans Duet di Pilpres, Gerindra: Apakah Sopan Kami Tawari Ganjar jadi Cawapres Pak Prabowo?
“Program ini seharusnya dapat direplikasi di daerah lain. Semua tergantung political will dari kepala daerah untuk memajukan dunia pendidikan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja," tuturnya.
"Tanpa adanya political will yang kuat, tidak mungkin program seperti ini dapat dijalankan. Saya kira, pada level gubernur, baru Pak Ganjar Pranowo saja yang memiliki inisiatif bagus seperti ini."