Kemudian, di pemilihan selanjutnya setelah Jusuf Kalla berehasil menjadi wakil presiden, dia mencoba mengambil Golkar. Setelah mejadi Ketum Golkar, Jusuf Kalla maju bersama Wiranto di pemilu 2009, hasilnya pun Gokar kalah saat itu.
"Terus habis itu, begitu JK jadi wakil presiden diambil tuh Golkar," katanya.
"Majulah JK-Wiranto, kalah, dua-duanya Golkar, yang menang SBY-Budiono, nah kutukan lagi," imbuhnya.
Kader Golkar itu menambahkan, tidak pernah ada calon dari partai Golkar yang bisa memenangkan posisi presiden.
"Jadi tidak pernah calonnya Golkar itu menang (sebagai presiden)," lanjutnya.
Hisjam percaya bahwa ada perjanjian tanah jawa di sana yang dilupakan oleh Golkar. Dan menurutnya, hal ini akan berlanjut hingga tahun 2045 nanti.
"(Sebab) Ada perjanjian tanah jawa, ini yang dilupakan sama kita," ujarnya.
"Nah itu sampai kapan, ya kalau saya bilang sampai 2045 baru lah Pak Zulfan jadi presiden itu bisa," ujarnya.
Kontributor : Ayuni Sarah