Suara.com - Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Ridwan Hisjam memberikan pernyataan mengejutkan belum lama ini.
Dia mengatakan partai beringin tempatnya bernaung sudah mendapat kutukan sejak diturunkannya Soeharto dari kursi presiden pada masa reformasi. Ia mengatakan, percaya tidak percaya, Golkar mendapatkan 'kutukan.'
"Percaya tidak percaya, jadi Golkar ini dapat kutukan. Jadi jangan bicara presiden lah," ungkap Ridwan Hisjam melalui kanal Youtube Zullfan Lindan Unpacking Indonesia, Rabu (30/8).
Dia membeberkan, hal tersebut terjadi setelah Soeharto lengser, yakni belum ada presiden dari Partai Golkar hingga kini.
"Saya bilang ini fakta, bahwa sejak Soeharto turun tidak akan ada presiden dari Golkar sampai hari ini, jadi jangan mimpi," kata Hisjam.
Ia kemudian menjelaskan alasan di balik perkataannya itu. Hisjam mengemukkan, hal tersebut dimulai sejak BJ Habibie yang gagal mencalonkan karena pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR tahun 1999 silam.
"Mau coba lihat Bang Zulfan ngikutin lah, habis Soeharto ke siapa Pak Habibie kan? Pak Habibie kan pada waktu itu seandainya Pak Habibie ikut di 1999 pemilu presiden, InsyaAllah menang," ungkapnya.
"Tapi kan dia tidak mendaftar karena pertanggungjawabannya kan ditolak, sehingga dia tidak maju. Maka Gus Dur, iya kan," lanjutnya.
Setelah itu, kata dia, kader Golkar melakukan pendaftaran lagi sebagai wakil presiden yaitu Akbar Tanjung yang saat itu bersama Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Klarifikasi ke Dewan Etik Golkar, Anggota Dewan Pakar Tegaskan Tidak Pernah Wacanakan Munaslub
Namun begitu akan diumumkan sebagai calon wakil presiden, Akbar Tanjung malah mengundurkan diri.