Dua Sosok Ini Disebut Jadi Penentu Kemenangan Prabowo atas Ganjar di Pilpres 2024

Rabu, 30 Agustus 2023 | 19:41 WIB
Dua Sosok Ini Disebut Jadi Penentu Kemenangan Prabowo atas Ganjar di Pilpres 2024
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). [Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prabowo Subianto unggul dari Ganjar Pranowo dalam hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait simulasi dua pasangan. Prabowo mengungguli Ganjar dengan catatan figur yang mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra itu harus Khofifah Indar Parawansa atau Erick Thohir.

Keunggulan Prabowo dapat dilihat ketika dipasangkan dengan Khofifah. Prabowo unggul secara head to head dari pasangan Ganjar-Erick Thohir. Hasilnya pasangan Prabowo-Khofifah mengantongi elektabilitas 46,1 persen, sedangkan Ganjar-Erick 43,1 persen.

"Nah kalau dua pasang, katakan lah kita asumsikan yang maju adalah Ganjar dan Prabowo. Kalau Prabowo-Khofifah berhadapan dengan Ganjar Pranowo-Erick Thohir itu unggul sedikit Prabowo Subianto tapi tidak signifikan, unggul tiga persen," tutur Direktur Eksekutif Djayadi Hanan, Rabu (30/8/2023).

"Artinya, Khofifah cukup kuat untuk berhadapan dengan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir," sambung Djayadi.

Baca Juga: Survei Capres LSI: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat, Anies Justru Turun

Prabowo tercatat unggul kembali dari Ganjar. Keunggulan itu, ketika Prabowo dipasangkan dengan Erick Thohir, sedangkan Ganjar dipasangkan dengan Sandiaga Uno.

"Kalau Prabowo-Erick Thohir berhadapan dengan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno, angkanya 47,1 persen dan 41,3 persen," kata Djayadi.

Simulasi Tiga Nama

Elektabilitas Ganjar Pranowo unggul tipis dari Prabowo Subianto dalam rilis survei terabru Lembaga Survei Indonesia (LSI). Ganjar unggul dalam simulasi tertutup tiga nama calon presiden.

Ada tiga nama di dalam simulasi tertutup. Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan.

Baca Juga: Dari Awal Bangun Koalisi dengan Gerindra, Ternyata Massa PKB Tidak Solid Dukung Prabowo Nyapres

Elektabilitas Ganjar mengalami kenaikkan signifikan dibanding dengan hasil survei pada Agustus tahun lalu. Di mana tahun lalu eletabilitas Ganjar hanya 31,7 persen, sementara Agustus 2023 elektabilitas naik menjadi 37,0 persen.

Hasil itu membuat Ganjar mengungguli Prabowo dan Anies. Adapun elektabilitas Prabowo pada Agustus tahun ini naik menjadi 35,3 persen dibanding Agustus tahun lalu yang hanya 30,1 persen.

"Ganjar unggul di 37 persen pada Agustus 2023 tapi Prabowo di angka 35,3. Jadi selisihnya hanya 1,7 persen saja. Sementara margin of error di angka 2,9 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Rabu (30/8/2023).

Sementara elektabilitas Anies mengalami penurunan dari Agustus 2022 dibanding Agustus 2023. Elektabilitas Anies turun menjadi 22,2 persen dari sebelumnya 28,2 persen.

"Anies di angka 22,2 persen, sedikit menurun cukup signifikan dibanding Agustus atau setahun yang lalu.

Djayadi mengatakan pada dasarnya hasil simulasi tertutup tiga nama itu serupa dengan simulasi top of mind. Di mana tiga besar ditempati oleh Ganjar, Prabowo, dan Anies.

"Sampai dengan tiga nama itu terjadi pertarungan yang sangat ketat antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Perlu diketahui, LSI melaksanakan survei tersebut pada 3-9 Agustus 2023. Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multi stage random sampling ) 1220 responden.

Dari populasi itu dipilih secara acak (multi stage random sampling)1.220 responden. Margin of error dari 1.220 responden tersebut sebesar +/-2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).

Responden terpilih di wawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI