Suara.com - Puasa Ayyamul Bidh adalah salah amalan sunnah yang kerap dikerjakan setiap pertengahan bulan Hijriyah, tepatnya di tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah. Dinamakan dengan Ayyamul Bidh sebab puasa sunnah ini dilakukan di hari-hari dengan malam cerah. Simak niat puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023.
Melansir dari laman NU Online, Ayyamul Bidh secara bahasa berarti hari-hari yang cerah. Hal ini lantaran di hari pada malam sebelumnya cerah karena diterangi oleh bulan. Pada Bulan Safar ini puasa sunnah tersebut dapat dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Agustus 2023, Kamis 31 Agustus 2023 dan juga Jumat 1 September 2023.
Lantas bagaimana hukum mengerjakan puasa Ayyamul Bidh? Lalu bagaimana niat dan tata caranya? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Hukum Puasa Ayyamul Bidh
Baca Juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023 Lengkap, Puasa Sunnah 3 Hari
Dilansir dari NU Online, hukum mengerjakan puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan. Ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw, diantaranya adalah sebagai berikut:
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)
Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).
Ada pula hadits lain yang menyebut bahwa,
وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود)
Baca Juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2023 Lengkap
Artinya, “Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15’.” (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81).
Sebagai pengingat, khusus di bulan Dzulhijjah di mana tanggal 13 merupakan hari tasyrik sehingga haram untuk berpuasa, maka berdsarkan pendapat yang lebih kuat dari mazhab Syafi’i bisa diganti dengan tanggal 16. Oleh karena itu, khusus pada aat Dzulhijjah puasa Ayyamul Bidl bisa dilakukan pada tanggal 14, 15 dan 16.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Meskipun hukumnya sunnah muakkad, namun keutamaan puasa Ayyamul Bidh sangatlah besar bagi yang mau mengerjakannya. Disebutkan bahwa orang yang berpuasa Ayyamul Bidh juga akan mendapatkan kesunnahan berpuasa selama tiga hari tiap bulan.
Sebagaimana diketahui, puasa tiga hari setiap bulan keutamannya sama seperti puasa di sepanjang tahun. Hal ini berdasarkan pendapat dari Imam as-Subki dan ulama lain. Berkaitan dengan ini diriwayatkan pula:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari’.” (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: “Hadits ini hasan.” Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhamamd Syatha ad-Dimyathi, I’ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ’: 1406 H], juz II, h. 109-110).
Tata Cara dan Niat Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023
Sebenernya, puasa Ayyamul Bidl dapat dilakukan dengan tata cara yang sama dengan puasa sunnah lainnya. Hanya saja yang membedakan adalah waktu mengerjakan dan niatnya. Berikut ini langkah-langkah puasa Ayyamul Bidh:
1. Membaca niat di dalam hati.
Diketahui, bacaan niat puasa Ayyamul Bidh sama dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa Senin-Kamis, puasa Arafah, dan lainnya yang bisa dilakukan dengan niat puasa mutlak.
Misalnya saja: “Saya niat puasa.” Akan tetapi, yang lebih baik yaitu membaca niat secara khusus seperti berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Niat puasa Ayyamul Bidh selain dibaca di dalam hati, juga disunnahkan untuk mengucapkannya menggunakan lisan.
Menurut Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, halaman 223, Niat puasa Ayyamul Bidl bisa diamalkan sejak malam hari atau siangnya, sebelum masuk waktu zawal atau ketika posisi matahari sidah tergelincir ke barat. Dengan catatan, kita belum melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa sejak terbitnya fajar ataupun sejak masuk waktu subuh.
2. Disunnahkan makan sahur.
Akan lebih utama jika makan sahur dilakukan saat menjelang masuk waktu subuh atau sebelum waktu imsak. Umat Islam dianjurkan untuk makan sahur minimal dengan satu tegukan air atau satu butir kurma.
3. Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh dengan menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, mutah dengan sengaja, berbuat maksiat dan lain sebagainya.
4. Sebaiknya menjaga diri dari segala hal yang bisa membatalkan pahala puasa seperti berkata tidak sopan, menggunjing orang lain, zina, mencuti dan segala perbuatan dosa lainnya. Dalam sebuah riwayat Rasulullah saw pernah bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya, “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
5. Menyegerakan berbuka puasa ketika tiba waktunya maghrib. Saat berbuka, umat Islam disunnahkan untuk membaca doa:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ
Artinya: Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.
Demikianlah niat puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023 lengkap dengan hukum, keutamaan hingga tata caranya. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari