3 Kasus yang Libatkan Oknum Paspampres Paling Viral, Mas Wali Gibran Rakabuming Pernah Sampai Turun Tangan

Selasa, 29 Agustus 2023 | 18:13 WIB
3 Kasus yang Libatkan Oknum Paspampres Paling Viral, Mas Wali Gibran Rakabuming Pernah Sampai Turun Tangan
Anggota Paspampres, Praka RM tersangka kasus penculikan yang menewaskan Imam Masykur. (Foto: Dok. Pomdam Jaya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Oknum Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dengan inisial Praka RM, diduga terlibat dalam penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang pemuda bernama Imam Masykur (25) asal Aceh.

Kejadian penganiayaan ini diduga dimulai dengan penculikan yang terjadi pada Sabtu (12/8/2023), di wilayah Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Namun, korban akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Kamis (24/8/2023).

Hingga saat ini, kasus ini telah diambil alih oleh Pomdam Jaya untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan penganiayaan tersebut.

Baca Juga: Video Bernarasi Penculikan Imam Masykur oleh Oknum TNI yang Viral, Hoaks

Kasus Praka RM ini bukan kali pertama seorang anggota Paspampres terlibat dalam peristiwa yang melibatkan warga sipil sebagai korban.

Berikut adalah beberapa kasus sebelumnya di mana anggota Paspampres terlibat.

Rusak koreo supporter Timnas Indonesia

Jelang pertandingan Indonesia kontra Vietnam pada leg pertama semifinal Piala AFF 2022-2023, Jumat (6/1/2023) lalu, supporter Timnas, La Grande Indonesia dibuat kecewa.

Pasalnya, pihak Paspampres diduga merusak kertas koreo serta spanduk milil supporter La Grande Indonesia yang sudah disiapkan di tribun Utara Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Baca Juga: Foto Praka RM dan 2 Tersangka Pakai Baju Tahanan, Oknum Paspampres yang Aniaya Imam Masykur Sampai Tewas

Dalam pernyataan pers resmi yang disampaikan melalui akun Instagram La Grande Indonesia, mereka menyatakan kalau koreografi tersebut telah mereka siapkan dengan matang.

Persiapan itu tak hanya secara teknis, namun juga secara birokrasi dengan pihak-pihak terkait. Bahkan para supporter sudah urunan untuk pembuatan koreo tersebut.

Sementara itu, Danpaspampres Wahyu mengatakan, pihak Paspampres sudah menanyakan pemilik kertas koreo tersebut.

Namun tak ada yang yang mengaku. Danpaspampres juga mengaku sempat menanyakan pada pengelola SUGBK dan PSSI, namun tak ada yang mengetahuinya.

Koreo itu lalu dibongkar karena khawatil alat pengganjalnya yang memakai batu dapat disalahgunakan.

Memukul pengemudi truk warga Solo

Gibran Rakabuming lepas masker anggota Paspampres yang pukul sopir truk. [YouTube/berita surakarta]
Gibran Rakabuming lepas masker anggota Paspampres yang pukul sopir truk. [YouTube/berita surakarta]

Pada Selasa (9/8/2023), seorang anggota Paspampres bernama Hari Misbah diduga memukul seorang pengemudi truk di Kota Solo, Jawa Tengah.

Peristiwa pemukulan tersebut sempat terekam kamera ponsel dan diunggah ke media sosial hingga menjadi viral.

Unggahan tersebut lantas mendapatkan perhatian dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ia lantas memanggil anggota Paspampres tersebut beserta pengemudi truk yang dipukul.

Usai dipertemukan dengan sopir truk yang ia pukul, Hari Misbah mengaku salah dan meminta maaf atas peristiwa itu.

"Saya minta maaf juga kepada bapak yang saya pukul dan keluarganya, mohon maaf. Karena perbuatan saya mungkin menyakiti hari dan keluarganya. Kepada warga Solo, saya juga minta maaf," terang dia, Jumat (12/8/2022).

Culik dan aniaya warga sipil hingga tewas

Terakhir, seorang warga sipil bernama Imam Masykur (25) meregang nyawa setelah  diculik dan dianiaya oknum anggota Paspampres bernama Prama RM.

Sepupu korban, Said Sulaiman mengungkapkan, pelaku penculikan Imam berjumlah tiga orang. Mereka datang dan langsung membawa korban secara paksa dengan menggunakan mobil.

Peristiwa penculikan itu terjadi pada Sabtu (12/8/2023), di daerah Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Ketika diculik, korban sempat menelepon pihak keluarga dan meminta agar mengirinmkan uang sebesar Rp50 juta sebagai tebusan.

Menurut Said, dalam percakapan telepon itu, korban juga sempat mengatakan kalau dirinya tak sanggup dan hingin mati saja.

Beberapa hari kemudian, jenazah Imam ditemukan warga di sebuah Sungai di Karawang Barat, Jawa Barat.

Said yang diminta untukmengenali jenazah Imam mengatakan kalau kondisi jenazah korban sangat mengenaskan.

Sementara itu, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan motif anggota Paspampres Praka RM dan dua rekannya menculik warga Aceh, Imam Masykur karena alasan ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI