Suara.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan dalam politik semua hal tidak harus dijabarkan secara blak-blakan. Menurutnya, hal yang disampaikan secara tersirat justru lebih bagus.
Ia mencontohkan, ketika seorang politikus, misalnya ingin memakan roti maka ia tidak bilang secara gamblang ingin roti. Melainkan ia akan menyampaikan hal-ha tersirat dan simbolis yang identik dengan apa yang diinginkan.
"Ngomongnya nggak makan roti, perlu simbol-simbol karena kalau kelihatan biasanya nggak dapat. Begitu kelihatan maunya kelihatan sekali itu hilang. Kalau kelihatan banget orang nggak jadi, orang takut. Oleh karena itu harus disembunyikan dengan kata-kata," tutur Zulhas dalam podcast Total Politik bersama Zulhas dan Erick Thohir yang disiarkan langsung di YouTube PAN TV, Selasa (29/8/2023).
Zulhas memberikan contoh lainnya, yakni ketika Joko Widodo atau Jokowi yang tidak secara blak-blakan menyatan ingin maju sebagai capres.
Baca Juga: Anies Bicara soal Ketimpangan Pendapatan di Luar Jabodetabek saat Isi Kuliah Umum di UI
"Maka harus nggak nampak banget. Begitu nampak orang tuh mual. Seperti tadi Pak Jokowi bertanya dulu nyapres nggak, nggak mikir, nggak mikir. Orang seneng tapi orang tahu juga bapak nyapres, tapi jawaban orang seneng," kata Zulhas.
Hal serupa kekinian dilakukan juga oleh Zulhas ketika mendorong Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres untuk Prabowo Subianto. Diketahui selain Erick, PAN turut mendorong Menko PMK Muhadjir Efendy.
"Jadi kalau kemarin saya bilang cawapres satu-satunya pak Erick bisa bubar. Kan bubar dong orang pulang. Gak boleh gitu," kata Zulhas.
"Walaupun ngomongnya maunya begitu tapi caranya beda. Kalau megang ini kan nggak boleh gitu, kayak megang belut saja. Ini juga pelajaran buat kader PAN. Jadi kalau kelihatan sekali ngejar nanti gak jadi," kata Zulhas.
Baca Juga: Erick Thohir Bangun Tradisi Baru di Timnas Indonesia, Apa Itu?