Profil Anwar Usman, Ketua MK yang Kutip Cerita Nabi Muhammad 'Potong Tangan Anak' di Sidang

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 29 Agustus 2023 | 14:35 WIB
Profil Anwar Usman, Ketua MK yang Kutip Cerita Nabi Muhammad 'Potong Tangan Anak' di Sidang
Hakim Konstitusi Anwar Usman. [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengutip kisah Nabi Muhammad SAW yang akan memotong tangan anaknya jika mencuri. Hal tersebut disampaikan ipar Jokowi itu dalam sidang gugatan usia capres dan cawapres yang diajukan oleh PSI, Partai Garuda, dan sejumlah kepala daerah.

Mulanya, warga Jawa Timur yang diwakili oleh pengacaranya, Sunandiantoro, meminta MK untuk menolak gugatan pemohon. Setelah Sunandiantoro selesai membacakan keterangannya, Ketua MK Anwar Usman kemudian memberikan tanggapannya.

Anwar Usman menyebut bahwa ia memahami betul pesan yang disampaikan oleh Sunandiantoro. Ia menegaskan putusan MK bukanlah otoritasnya. Hal tersebut karena putusan MK merupakan putusan yang diketok oleh sembilan hakim MK.

“Saya berkali-kali mengatakan, bagaimana Nabi Muhammad mengatakan, Nabi Muhammad mengatakan, bila anaknya mencuri, akan dipotong sendiri tangannya oleh Nabi. Ya begitu, ya terima kasih,” ujar Anwar Usman.

Lantas, seperti apakah profil Anwar Usman, Ketua MK dan ipar Jokowi yang kutip cerita nabi Muhammad dalam sidang?

Anwar Usman lahir pada 31 Desember 1956. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua MK untuk kedua kalinya. Namun, siapa sangka, Anwar Usman ini mengawali kariernya sebagai seorang guru honorer pada tahun 1975.

Melansir dari laman resmi MK, Anwar yang dibesarkan di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia kemudian mengenyam pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) sampai tahun 1975.

Selesainya menyelesaikan sekolah di PGAN, Anwar merantau ke Jakarta dan menjadi guru honorer di SD Kalibaru. Selama ia menjadi guru, ia juga melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta dan berhasil lulus pada 1984.

Anwar pada 1985 kemudian diangkat menjadi calon hakim Pengadilan Negeri Bogor. Di tengah kesibukannya menjalani profesi hakim, Anwar sempat melanjutkan pendidikannya di sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM dan lulus pada 2001.

Baca Juga: Cara Download Sholawat Maulid Nabi MP3, Siap Didengarkan saat 12 Rabiul Awal Nanti

Kala itu, sosoknya juga menyambi sekolah dengan melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan berhasil menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum pada tahun 2010.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI