Tak Hanya Dianiaya dan Diperas, Ponsel Imam Masykur Ternyata Turut Diambil dan Dijual Praka RM

Senin, 28 Agustus 2023 | 22:12 WIB
Tak Hanya Dianiaya dan Diperas, Ponsel Imam Masykur Ternyata Turut Diambil dan Dijual Praka RM
Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Praka RM, tersangka kasus penculikan dan penganiayaan pria asal Aceh, Imam Masykur (25) hingga tewas. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Praka RM dan rekannya yang melakukan penculikan terhadap pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh, Imam Masykur ternyata juga mengambil handphone milik korban,

Penjelasan tersebut disampaikan Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar. Menurut Irsyad, ponsel milik korban dijual oleh pelaku.

"Handphone korban yang diambil salah satu pelaku RM kemudian dijual," kata Irsyad kepada wartawan, Senin (28/8/2023).

Sedangkan, dua tersangka lainnya, menurut Irsyad hanya terlibat penculikan dan penganiayaan. Keduanya masing-masing berinisial Praka HS dan Praka J.

Baca Juga: Ikut Terlibat Penculikan dan Penganiayaan Imam Masykur, Pomdam Jaya Ungkap Identitas Dua Rekan Praka RM

Praka HS, lanjut Irsyad, merupakan anggota Direktorat Topografi TNI AD. Sedangkan, Praka J anggota Kodam Iskandar Muda.

"Satu anggota Direktorat Topografi, satu lagi dari anggota kodam IM yang sedang di Jakarta," jelasnya.

Dua Kali Diculik

Sebelumnya, kerabat Imam, Said Sulaiman (32) sempat mengungkap kalau saudaranya tersebut bukan kali pertama menjadi korban penculikan. Satu tahun lalu, Imam menurutnya juga pernah diculik ketika bekerja di toko kosmetik lain.

Namun Said tidak mengetahui apakah penculikan tersebut juga dilakukan oleh Praka RM Cs.

Baca Juga: Nelangsa Hidup Imam Masykur Korban Paspampres: Dulu Pernah Diculik dan Ditebus Rp 15 Juta

"Tapi sudah lama itu, waktu dia ini, kan dia sudah 1,5 tahun di Jakarta. Jadi belum sampai 2 bulan, sudah pernah diculik juga. Waktu dia kerja di toko orang," kata Said kepada wartawan, Senin (28/8/2023).

Ketika itu, kata Said, Imam dipulangkan usai membayar uang tebusan sebesar Rp15 juta.

"Waktu itu dibayar sekitar Rp 15 juta," ujarnya.

Said menilai modus yang dilakukan penculik tersebut sama persis seperti yang dilakukan Praka RM Cs. Para pelaku diduganya memang mengincar para penjaga toko kosmetik.

"Kalau saya lihat motifnya sama, orang itu dihajar dalam mobil baru minta tebusan," ungkapnya.

Ngaku Polisi

Irsyad sebelumnya menyampaikan bahwa Praka RM melakukan tindakan penculikan bersama dua anggota TNI lainnya. Keduanya berasal dari satuan Direktorat Topografi TNI AD dan satuan Kodam Iskandar Muda.

Saat beraksi, lanjut Irsyad, Praka RM sempat mengaku kepada warga sebagai anggota polisi. Penculikan yang didasari motif ingin memeras ini dilakukan Praka RM Cs karena mengetahui korban menjual obat ilegal.

"Betul (tersangka sempat ngaku polisi)," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar kepada wartawan, Senin (28/8/2023).

Adapun, kata Irsyad, dalih Praka RM mengincar Imam karena meyakini kalau korban tidak akan berani melapor ke polisi.

“Karena mereka (Imam Masykur) kan pedagang obat ilegal. Jadi kalau misalnya dilakukan penculikan, dilakukan pemerasan, itu mereka enggak mau lapor polisi. Akhirnya mereka menculik orang-orang itu,” ungkapnya.

Motif Tebusan Rp 50 Juta

Ketiga tersangka kekinian menurut Irsyad telah ditahan di Pomdam Jaya. Ia memastikan ketiganya tidak mengenal atau memiliki permasalahan lain dengan Imam.

Penculikan dan penganiayaan hingga menewaskan Imam ini ditegakkannya dilakukan para tersangka semata-mata karena motif uang.

"(Motif) uang tebusan. Tidak saling kenal," jelas Irsyad.

Dibuang ke Karawang

Jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh tersebut diduga dibuang usai diculik dan dianiaya hingga tewas oleh anggota Paspampres berinisial Praka RM.

Said menyebut kondisi jenazah korban saat diterima pihak keluarga sudah dalam keadaan bengkak.

"Mukanya sudah bengkak, sangat sadis," kata Said kepada wartawan, Minggu (27/8/2023).

Said menuturkan Imam yang tinggal di daerah Ciputat, Tangerang Selatan itu sehari-harinya berdagang kosmetik. Menurut sepengetahuannya pemuda berusia 25 tahun itu tidak pernah cerita ada masalah baik utang ataupun lainnya.

"Kalau dia ada apa-apa dia telepon saya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI