Gibran Sampai Turun Tangan, Ini Deretan Kasus Kekerasan yang Melibatkan Paspampres

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 28 Agustus 2023 | 16:05 WIB
Gibran Sampai Turun Tangan, Ini Deretan Kasus Kekerasan yang Melibatkan Paspampres
Gibran Rakabuming lepas masker anggota Paspampres yang pukul sopir truk. [YouTube/berita surakarta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Oknum anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) berinisial Praka RM, diduga menjadi dalang penganiayaan seorang pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hingga tewas.

Penganiayaan itu disebut diawali dengan aksi penculikan yang terjadi pada Sabtu (12/8/2023), di daerah rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Namun korban lalu dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).

Hingga kini kasus tersebut sudah ditangani oleh Pomdam Jaya, untuk menyelidiki lebih lanjut dugaan penganiayaan tersebut.

Baca Juga: Sebelum Dianiaya Oknum Paspampres hingga Tewas, Imam Masykur Pemuda Aceh Sudah 2 Kali Diamankan

Ternyata, ini bukan pertama kalinya oknum anggota Paspampres terseret kasus yang menjadikan warga sipil sebagai korbannya.

Apa saja kasus yang pernah dilakukan oknum anggota Paspampres tersebut? Berikut ulasannya.

Rusak koreo supporter Timnas Indonesia

Jelang pertandingan Indonesia kontra Vietnam pada leg pertama semifinal Piala AFF 2022-2023, Jumat (6/1/2023) lalu, supporter Timnas, La Grande Indonesia dibuat kecewa.

Pasalnya, pihak Paspampres diduga merusak kertas koreo serta spanduk milil supporter La Grande Indonesia yang sudah disiapkan di tribun Utara Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Baca Juga: Paspampres Praka RM Diduga Aniaya Warga Aceh Hingga Tewas, Ternyata Begini Sosoknya

Dalam pernyataan pers resmi yang disampaikan melalui akun Instagram La Grande Indonesia, mereka menyatakan kalau koreografi tersebut telah mereka siapkan dengan matang.

Persiapan itu tak hanya secara teknis, namun juga secara birokrasi dengan pihak-pihak terkait. Bahkan para supporter sudah urunan untuk pembuatan koreo tersebut.

Sementara itu, Danpaspampres Wahyu mengatakan, pihak Paspampres sudah menanyakan pemilik kertas koreo tersebut.

Namun tak ada yang yang mengaku. Danpaspampres juga mengaku sempat menanyakan pada pengelola SUGBK dan PSSI, namun tak ada yang mengetahuinya.

Koreo itu lalu dibongkar karena khawatil alat pengganjalnya yang memakai batu dapat disalahgunakan.

Memukul pengemudi truk warga Solo

Pada Selasa (9/8/2023), seorang anggota Paspampres bernama Hari Misbah diduga memukul seorang pengemudi truk di Kota Solo, Jawa Tengah.

Peristiwa pemukulan tersebut sempat terekam kamera ponsel dan diunggah ke media sosial hingga menjadi viral.

Unggahan tersebut lantas mendapatkan perhatian dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ia lantas memanggil anggota Paspampres tersebut beserta pengemudi truk yang dipukul.

Usai dipertemukan dengan sopir truk yang ia pukul, Hari Misbah mengaku salah dan meminta maaf atas peristiwa itu.

"Saya minta maaf juga kepada bapak yang saya pukul dan keluarganya, mohon maaf. Karena perbuatan saya mungkin menyakiti hari dan keluarganya. Kepada warga Solo, saya juga minta maaf," terang dia, Jumat (12/8/2022).

Culik dan aniaya warga sipil hingga tewas

Terakhir, seorang warga sipil bernama Imam Masykur (25) meregang nyawa setelah  diculik dan dianiaya oknum anggota Paspampres bernama Prama RM.

Sepupu korban, Said Sulaiman mengungkapkan, pelaku penculikan Imam berjumlah tiga orang. Mereka datang dan langsung membawa korban secara paksa dengan menggunakan mobil.

Peristiwa penculikan itu terjadi pada Sabtu (12/8/2023), di daerah Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Ketika diculik, korban sempat menelepon pihak keluarga dan meminta agar mengirinmkan uang sebesar Rp50 juta sebagai tebusan.

Menurut Said, dalam percakapan telepon itu, korban juga sempat mengatakan kalau dirinya tak sanggup dan hingin mati saja.

Beberapa hari kemudian, jenazah Imam ditemukan warga di sebuah Sungai di Karawang Barat, Jawa Barat.

Said yang diminta untukmengenali jenazah Imam mengatakan kalau kondisi jenazah korban sangat mengenaskan.

Sementara itu, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan motif anggota Paspampres Praka RM dan dua rekannya menculik warga Aceh, Imam Masykur karena alasan ekonomi.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI