Suara.com - Setelah sekian lama dinanti karena polusi udara yang merebak, Jakarta kembali diguyur hujan hari ini, Minggu (27/8/2023). Turunnya hujan ini terjadi karena modifikasi cuaca yang dilakukan sejumlah pihak.
Teknologu Modifikasi Cuaca (TMC) itu dilakukan BNPB, BMKG, BRIN, dan TNI untuk penanganan bencana kekeringan di kawasan Jabodetabek. Hujan turun di sejumlah wilayah Jakarta pada sore dan malam hari.
Lebih lanjut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan modifikasi cuaca masih akan dilakukan selama satu pekan ke depan.
"Hujan turun karena penerapan teknologi modifikasi cuaca yang masih dilakukan. Rencananya, (modifikasi cuaca) sampai 2 September 2023," ujar Dwikorita kepada wartawan, Minggu (27/8/2023).
Operasi TMC ini dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2023 menggunakan pesawat CASA 212 TNI AU bernomor registrasi A-2114. TMC dilakukan dengan menyemaikan natrium klorida (NaCl) atau garam dan Cao atau kapur tohor aktif.
Sejak tanggal 24 hingga 27 Agustus, operasi TMC ini dilakukan antara 1 jam 45 menit hingga 3 jam per hari.
"Rekapitulasi operasi TMC, total penggunaan bahan semai 4.800 kilogram NaCl dan 800 CaO. Total jam terbang 10 jam 35 menit," demikian laporan BNPB.
Pada hari ini, pesawat CASA 212 mulai berangkat dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma. Pada pagi hari, operasi TMC dilakukan dengan area semai Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Bekasi dengan bahan semai 800 kilogram NaCl.
Pada siang harinya, operasi TMC kembali dilakukan dengan area semai Kabupaten Bekasi, Jakarta Utara, Kota Depok, dan Kota Bekasi dengan bahan semai 800 kilogram NaCl.
Dari hasil penyemaian kedua waktu operasi, terpantau pertumbuhan awan yang didominasi awan cumulus di area penyemaian dengan ketinggian 8.000 hingga 11.000 ft.
Selanjutnya, operasi TMC juga akan kembali dilakukan pada esok hari dengan targeit wilayah penyemaian di Jawa Barat dan Banten. Namun, jadwal rencana penerbangan pesawat TMC dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi cuaca.