Profil Danny Kosasih, Ketum Perbasi yang 'Tenggelam' saat Erick Thohir Dapat Penghargaan FIBA

Farah Nabilla Suara.Com
Minggu, 27 Agustus 2023 | 11:18 WIB
Profil Danny Kosasih, Ketum Perbasi yang 'Tenggelam' saat Erick Thohir Dapat Penghargaan FIBA
Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih ditemui di Jakarta, Selasa (10/4/2018). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Bola Basket Internasional (FIBA) periode 2019-2023, Hamane Niang memberikan penghargaan FIBA President’s Award 2023 kepada Erick Thohir. Hamane Niang memberikan penghargaan kepada Erick Thohir atas kontribusinya selama lima tahun memajukan bola basket di wilayah Asia.

Hal tersebut menjadikan sebagian publik bertanya-tanya tentang keberadaan Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Danny Kosasih yang namanya tenggelam setelah Erick Thohir mendapatkan penghargaan FIBA. Perannya seolah terlupakan begitu saja dengan sinar yang dipancarkan oleh Erick Thohir.

Sebelumnya, Hamane Niang hanya memberikan penghargaan kepada satu Anggota Dewan FIBA di setiap wilayah, Erick Thohir pun terpilih untuk mewakili wilayah Asia karena dalam lima tahun terakhir sudah banyak memberikan dampak yang positif pada bola basket melalui komitmen dan juga kerja kerasnya.

Sosok Danny Kosasih

Danny Kosasih dilahirkan pada 20 Februari 1955 dengan nama lahir Kho Po Thay. Danny lahir dari keluarga yang mencintai olahraga bola basket, kecintaannya terhadap bola basket adalah warisan dari sang ayah.

Pada setiap pertandingan bola basket, Danny kecil kerap kali diajak oleh sang ayah untuk menyaksikan pertandingan. Sejak saat itulah kecintaannya pada bola basket semakin bertumbuh.

Mulai saat itu, Danny mulai mengikuti latihan di perkumpulan Bola Basket Kuo You Hui Semarang yang saat ini Perkumpulan Bola Basket Kumala Jaya, dari klub tersebutlah Danny bertumbuh sebagai pemain basket pelajar.

Di usia remaja, Danny menempuh pendidikan di Sekolah Karangturi, sekolah yang sampai saat ini serius membangun pembinaan bola basket bagi siswa-siswanya.

Di tahun 1973, Danny terpilih menjadi salah satu pemain untuk mewakili Jawa Tengah dalam Kompetisi Nasional Bola Basket Pelajar di Jakarta dan dalam kompetisi tersebut Danny berhasil terpilih sebagai pemain terbaik.

Baca Juga: Jadi Pesaing Erick Thohir, Nama Menko PMK Muhadjir Effendy Jadi Kandidat Bacawapres Prabowo

Prestasi tersebut menjadi kebanggaan pada dirinya, tetapi kebanggaannya tersebut berlangsung singkat setelah ia dinasehati oleh salah satu pelatih Bola Basket senior asal Surabaya yang menyebut bahwa sebaiknya Danny berhenti menjadi pemain basket karena postur tubuh yang dianggap tidak memadai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI