Suara.com - Sejumlah 49 orang meninggal dunia akibat musibah kebakaran yang terjadi di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Jumlah tersebut berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang terangkum sejak Januari hingga 20 Agustus.
"49 korban meninggal akibat kebakaran, 51 orang luka berat, sementara 192 orang mengalami luka ringan," kata Kepala BPBD DKI Isnawa Adji saat dikonfirmasi, Jumat (25/8/2023).
Isnawa menambahkan, kebakaran di wilayahnya juga menyebabkan ribuan rumah rusak. Total ada 1.284 rumah tingga rusak dilahap api. Kemudian kebakaran juga menghanguskan 572 bangunan semi permanen, 17 gedung, dan 44 gudang.
"Kios atau ruko sebanyak 279 unit, kendaraan 164 unit, dan lain-lain mencapai 53 unit," jelasnya.
Sedangkan peristiwa kebakaran yang terjadi sejak Januari hingga 20 Agustus tercatat ada 489 kebakaran yang melanda DKI Jakarta. Korsleting listrik menjadi faktor dominan dalam penyebab kebakaran.
Ada 347 kebakaran, yang diakibatkan oleh korsleting listrik. Akibat ledakan tabung gas 60 kejadian, pembakaran sampah 18 peristiwa, lilin 3 kejadian, dan lain-lain 73 peristiwa.
Sementara wilayah Jakarta yang sering terjadi kebakaran yakni Jakarta Timur. Total ada 126 kejadian kebakaran di Jakarta Timur.
Kemudian Jakarta Barat sebanyak 112 kejadian, Jakarta Utara 95 kejadian, Jakarta Selatan 92 kejadian. Lalu Jakarta Pusat 61 kejadian, terakhir kepulauan seribu dengan 3 kejadian kebakaran.
Terbaru, peristiwa kebakaran terjadi di wilayah Jakarta terjadi di Jalan Kebon Jahe, Gang Kober, Gambir, Jakarta Pusat. Sebanyak 152 rumah ludes terbakar, pada Rabu (23/8/2023) malam.