Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) DKI Jakarta, mencatat ada 489 kebakaran di wilayah Jakarta selama bulan Januari hingga 20 Agustus.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, paling banyak banyak penyebab kebakaran diakibatkan oleh korsleting listrik.
"Akibat korsleting listrik sebanyak 347 kejadian," kata Isnawa, saat dikonfirmasi, Jumat (25/8/2023).
Kemudian, kebakaran yang diakibatkan ledakan tabung gas sebanyak 60 kejadian, pembakan sampah sebanyak 18 kejadian, kebakaran akibat lilin sebanyak 3 kejadian.
Baca Juga: Mengais Barang Berharga Pasca Kebakaran, Warga Kebon Jahe: Cari Laptop
"Faktor lain-lain sebanyak 73 kejadian," jelasnya.
Kemudian, untuk wilayah yang paling rawan terjadi kebakaran yakni wilayah Jakarta Timur, total ada 126 kebakaran hingga 20 Agustus kemarin.
Daerah rawan atau yang sering terjadi kebakaran selanjutnya yakni Jakarta Barat, dengan 112 kejadian, Jakarta Utara 95 kejadian, dan Jakarta Selatan 92 kejadian.
"Jakarta Pusat 61 kejadian dan Pulau Seribu 3 kejadian," ungkapnya.
Terbaru, peristiwa kebakaran terjadi di wilayah Jakarta terjadi di Jalan Kebon Jahe, Gang Kober, Gambir, Jakarta Pusat. Sebanyak 152 rumah ludes terbakar, pada Rabu (23/8/2023) malam.
Baca Juga: Orangtuanya Tewas Terbakar di Kebon Jahe, Anak Tisna Gak Sempat Nolong: Kejadiannya Cepat
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan kebakaran terjadi pukul 20.20 WIB.
Api bermula dari adanya ledakan dari sebuah kompor gas di rumah warga.
"Dugaan penyebab: kompor gas. Objek terdampak: 152 rumah, 196 KK, 574 jiwa," ujar Isnawa kepada wartawan, Kamis.
Selain itu, Isnawa mengatakan ada dua orang korban tewas dan 16 luka-luka akibat dari kebakaran itu. Dua orang tewas berinisial SH (70) dan TA (83).
"2 orang meninggal dunia, 1 orang dirujuk ke Puskesmas Gambir, 3 orang dirujuk ke RS Tarakan, 12 orang ditangani di tempat," jelas Isnawa.
Kekinian, para korban kebakaran diungsikan di dua lokasi yakni masjid di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, halaman depan kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Belum diketahui secara rinci total kerugian akibat kebakaran itu.