"Indikasi memang ada kekerasan dan ada beberapa luka di bagian kepala, namun saat ini masih pendalaman," ucap Sigit pada awak media.
Polisi masih dalami kasus ini
Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit menambahkan, hingga kini kepolisian masih medalami kasus kematian dosen di FEBI UIN Raden Mas Said Solo itu.
Menurut polisi, berbagai dugaan motif pembunuhan tersebut bisa bermacam-macam. Karena itulah polisi juga meminta bantuan dari masyarakat yang mengetahui informasi seputar pembunuhan itu.
“Manakala ada masyarakat yang bisa memberikan bantuan berupa informasi kami persilakan. Dugaan masih dalam penyelidikan bisa macam-macam, entah itu pacaran, iri atau lainnya, kami belum tahu,” paparnya.
Korban dikenal sosok yang cerdas
Kematian Wahyu Dian Silviani mengagetkan jajaran Universitas Islam Negeri atau UIN Raden Mas Said Surakarta.
Di mata koleganya, Wahyu merupakan sosok yang cerdas, peduli lingkungan dan setia kawan. Hal itu disampaikan Dekan FEBI UIN RM Said Surakarta, Ivan Rahmawan Arifin.
Ia juga mengatakan, kalau korban adalah salah satu dosen yang berprestasi di kampus tersebut.
Baca Juga: Jadi Mahasiswa Lagi, Ini 8 Momen Ashanty Kunjungi Kampus Unair Surabaya