Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman angkat bicara menanggapi soal PDIP yang resmi memecat Budiman Sudjatmiko setelah menyatakan dukungan ke Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.
Menurutnya, Gerindra enggan berandai-andai terlebih dahulu soal kans Budiman akan bergabung usai dipecat oleh PDIP.
Awalnya, Habiburokhman menyampaikan, jika pihaknya tidak dalam posisi untuk mencampuri urusan internal terkait pemecatan.
"Sebaliknya justru kami menghormati mekanisme organisasi di PDI perjuangan. Baik PDI Perjuangan maupun saudara Budiman adalah sahabat kami," kata Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (25/8/2023).
Kendati begitu, Habiburokhman menegaskan, kekinian Budiman belum ada menyatakan niat untuk bergabung dengan Gerindra seusai pemecatan tersebut.
"Saat ini kami belum mendapat informasi apakah saudara Budiman ingin bergabung dengan Partai Gerindra, jadi kami tidak mau berandai-andai," tuturnya.
Gerindra sendiri, kata dia, dalam prinsipnya selalu terbuka kepada seluruh warga negara Indonesia yang ingin bergabung menjadi kader partai.
"Prinsip, Partai Gerindra adalah partai yang terbuka seluruh warga negara Indonesia. Siapa pun yang menerima Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika bisa menjadi anggota Gerindra," pungkasnya.
Resmi Dipecat PDIP
Baca Juga: 20 Tahun Suka Duka Budiman Sudjatmiko dengan PDIP: Momen Kudatuli Paling Dikenang
Sebelumnya, eks Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko akhirnya dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pemecatan dilakukan usai dia mendukung Prabowo Subianto menjadi capres pada Pilpres 2024.
Dalam surat yang disampaikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, terlihat ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan juga Sekjen Hasto Kristiyanto.
Pada salah satu poinnya, menyebutkan bahwa Budiman mendapat sanksi organisasi berupa pemecatan.
"Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil. dari keanggotaan Partai Demokrati Indonesia Perjuangan," bunyi salah satu poin surat tersebut.