Usai Dipecat PDIP, Analis Prediksi Budiman Sudjatmiko Bakal Terlupakan Prabowo Meski Menang Pilpres 2024

Jum'at, 25 Agustus 2023 | 14:42 WIB
Usai Dipecat PDIP, Analis Prediksi Budiman Sudjatmiko Bakal Terlupakan Prabowo Meski Menang Pilpres 2024
Budiman Sudjatmiko (IG @/masbud_sudjatmiko)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai jika lambat laun Budiman Sudjatmiko akan terlupakan, sekalipun jika Prabowo Subianto menang dalam Pilpres 2024 mendatang. Itu bisa terjadi karena Budiman dianggap sudah tak memiliki pengaruh.

Hal tersebut disampaikan Dedi ketika menanggapi pemecatan Budiman yang dilakukan PDIP usai menyatakan untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Awalnya Dedi menyampaikan, jika Budiman memang berpeluang mendapatkan kekuasaan jika Prabowo berhasil memenangi Pilpres. Namun, jika tidak diberi jatah kekuasaan, maka Budiman justru akan dilupakan.

"Hanya saja jika tidak, maka lambat laun orang akan semakin melupakan Budiman," kata Dedi saat dihubungi, Jumat (25/8/2023).

Baca Juga: Bantah Anggapan Tolak AHY jadi Cawapres Anies, Surya Paloh Bilang Begini

Sebabnya, kata dia, ketokohan Budiman kekinian sudah tak berpengaruh. Ia menyebut Budiman tidak bisa meraih kemenangan ketika mengikuti kontestasi Pemilu.

"Karena sejauh ini, secara ketokohan Budiman sudah tidak banyak berpengaruh, terbukti ia gagal dalam kontestasi di Pemilu, bahkan andai pun Gerindra menang, bukan tidak mungkin ia akan bernasib serupa dengan Maruarar Sirait ketika Jokowi menang," tuturnya.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) saat berkunjung ke Kediaman Prabowo di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) saat berkunjung ke Kediaman Prabowo di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, justru nantinya elite-elite Gerindra akan memprioritaskan terlebih dahulu kader-kadernya, ketimbang orang baru seperti Budiman.

"Elite Gerindra tetap saja akan lebih memprioritaskan kader sendiri yang lebih lama dan banyak kontribusinya, dibandingkan dengan pendatang baru yang datang karena momentum, kecuali memang punya basis massa besar, seperti Dedi Mulyadi misalnya, bahkan Dedi Mulyadi tidak sebanding karena ia secara santun keluar dan undur diri, bukan menyelinap sebagaimana Budiman ke PDIP," pungkasnya.

Dipecat PDIP

Baca Juga: Budiman Dinilai 'Ngarep' Dipecat PDIP, Eks Sekjen PRD: Dikapitalisasi Jadi Keuntungan Politik

Sebelumnya,  mantan aktivis 98 Budiman Sudjatmiko akhirnya dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pemecatan dilakukan usai dia mendukung Prabowo Subianto menjadi capres pada Pilpres 2024.

Dalam surat yang disampaikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, terlihat ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan juga Sekjen Hasto Kristiyanto.

Pada salah satu poinnya, menyebutkan bahwa Budiman mendapat sanksi organisasi berupa pemecatan.

"Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil. dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," bunyi salah satu poin surat tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI