Gaduh Tarian Politis Budiman Sudjatmiko Berujung Pemecatan

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 25 Agustus 2023 | 09:59 WIB
Gaduh Tarian Politis Budiman Sudjatmiko Berujung Pemecatan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) saat berkunjung ke ke Kediaman Prabowo di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bak seorang penari yang memantik perhatian penonton, manuver mantan aktivis 98 Budiman Sudjatmiko 'sukses' membetot perhatian para politisi, aktivis, pun analis. Ia yang selama ini dikenal sebagai politisi PDI Perjuangan tulen, mendadak terang-terangan mendukung Ketum Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Sehari setelah HUT Kemerdekaan RI, atau pada Jumat 18 Agustus 2024 jadi momen bersejarah bersatunya dua tokoh sejak era reformasi dicap musuh, berlawanan, tak akan berbaikan, yakni Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko.

Tapi seperti yang acap kali politisi bilang, politik itu dinamis memang benar adanya. Keduanya berangkulan mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Sontak hal itu bikin para elite PDIP berang, Banteng Moncong Putih sudah jelas-jelas mengusung Gubernur Jateng sekaligus kader mereka Ganjar Pranowo di pertarungan Pilpres 2024. Malah Budiman mbalelo, pilih dukung 'musuh' ketimbang kawan sendiri.

Baca Juga: Singgung Konsistensi Sikap Politik Jokowi, Masinton: Sebagai Kader Partai, Dia Gak ke Mana-mana

Sinyal-sinyal tarian politik Budiman mbalelo dari PDIP sejatinya sudah tampak dalam beberapa pekan terakhir. Sebelum deklarasi relawan Prabu di Semarang, ia juga sudah 'peluk-pelukan' lebih dulu dengan Prabowo.

Pertemuan itu berlangsung pada Selasa 18 Juli 2023 malam di Kertanegara, Jakarta Selatan. Budiman tak segan mengaku memiliki kecocokan dengan Ketum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan itu.

Tak cuma itu, Budiman bahkan memberikan pujian ke Prabowo yang disebutnya sebagi sosok pemimpin yang membawa Indonesia lepas dari krisis global.

“Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya,” kata Budiman. “Dalam pengertian, suatu bangsa ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global,” ujarnya lagi.

Langkah Budiman menemui Prabowo sontak menuai badai kritik, terutama dari kalangan sejawatnya PDIP. Termasuk juga eks aktivis PRD, partai yang digagas Budiman saat awal dirinya menapaki dunia politik.

Baca Juga: Tak Pernah Berhadapan Saat Tragedi 1998, Budiman Sudjatmiko Bantah Dukungan untuk Prabowo Didasari Stockholm Syndrome

Selanjutnya mundur atau dipecat

Mundur Atau Dipecat

Melihat gelagat Budiman, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tak tinggal diam. Di sela-sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, Minggu 20 Agustus 2023, ia 'mengumandangkan' ultimatum: "mundur atau dipecat".

“Nanti, Pak Komarudin (Watubun/Ketua DPP Bidang Kehormatan DPP PDIP) akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan,” kata Hasto sebagaimana disitat dari Antara.

Hasto, pada kesempatan yang sama, sebagaimana disampaikan dalam siaran tertulisnya di hari yang sama menjelaskan, PDIP selalu mengedepankan etika politik terutama saat merekrut para kadernya.

Dia menyebut setiap kader PDIP memutuskan bergabung karena dasar kesukarelaan, bukan karena iming-iming dari pihak lain.

Selanjutnya Budiman resmi dipecat PDIP

Resmi Dipecat

Mulanya, pada Senin 21 Agustus 2023 sebagaimana dikatakan Hasto, PDIP akan umumkan sanksi apa yang bakal diterima Budiman, nyatanya tidak jadi diumumkan.

Kepala Sekretariat DPP PDIP Adi Dharmo mengatakan, bahwa pengumuman itu urung dilaksanakan, karena PDIP fokus kepada hasil survei dari dua lembaga terkait elektabilitas bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo yang menunjukkan kenaikan.

"Kita akan fokus bahas itu dulu (hasil survei)," kata Adi dalam keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).

Hingga pada Kamis (24/8/2023) malam tadi, PDIP benar-benar menjatuhkan sanksi bagi Budiman yakni pemecatan. Keputusan itu terbit lewat surat keputusan (SK) DPP PDIP yang ditandangani Ketum Megawati Soekarnoputri.

Dalam surat keputusan tertulis bahwa DPP PDIP memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan terhadap Budiman Sudjatmiko dari keanggotaan PDI Perjuangan. Surat pemecatan juga diteken Sekjen Hasto Kristiyanto.

Ketua DPP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun membenarkan telah memecat Budiman Sudjatmiko. Keputusan telah diambil melalui sidang komite disiplin kepada DPP PDIP pada Senin 21 Agustus 2023.

"Sidang Komite Disiplin sudah mengeluarkan rekomendasi kepada DPP sejak Hari Senin," ujar Komarudin dikutip Kamis (24/8/2023).

"Jadi tentang sanksi yang dijatuhkan bisa dicek saja di sekretariat DPP," sambungnya.

Selanjutnya respons Budiman Sudjatmiko

Apa Kata Budiman?

Menanggapi keluarnya surat pemecatan dari PDIP, Budiman membenarkan telah menerima SK tersebut.

"Benar sudah saya terima (surat pemecatan PDIP). Tadi pukul 20.00 WIB saya menerimanya," ujar Budiman, Kamis malam.

Menurut dia, surat pemecatan itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada hari ini, Kamis (24/8/2023).

Meski begitu, aktivis prodemokrasi 90-an ini enggan untuk berkomentar lebih lanjut. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya berterima kasih kepada PDIP yang telah memberikan kesempatan untuk berkecimpung di dunia politik.

"Ini adalah pengakhiran dari satu episode dalam hidup saya dan memulai episode berikutnya. Bagian dari perjalanan saya sebagai manusia politik sejak saya remaja," ujar dia.

Di sisi lain, dengan resminya Budiman bukan lagi kader PDIP memantik spekulasi dia akan menyeberang ke partai lain. Gerindra diisukan bakal menampung sang mantan aktivis itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI