Andi Arief diketahui kerap mengejar-ngejar sosok Anies Baswedan untuk segera mengumumkan cawapresnya. Baginya, semakin cepat ada nama cawapres Anies yang diumumkan, maka semakin baik.
"Ya, semakin cepat semakin baik semakin konsolidasinya cepat semakin semua bisa bekerja, apalagi yang ditunggu apakah ada orang baru kan nggak mungkin juga ada orang baru lah, bisa ditebak kira-kira siapa-siapa aja yang jadi cawapres. Jadi untuk apa lama-lamain," kata Andi kepada wartawan dikutip Selasa (8/8/2023).
Ia tampak tak mempermasalahkan siapapun cawapresnya asalkan diumumkan dengan segera.
"Oh iya, bukan mendorong. Rasanya calon lain ya siapa, apa Bu Susi silakan saja diumumkan sekarang," tuturnya.
"Gak masalah. Mau mbak Yenny, Bu Khofifah, mau Ibu Susi silakan aja diumumkan tapi sekarang biar cepat konsolidasi," sambungnya.
Diduga sindir NasDem soal pengkhianat sampai SBY diminta turun tangan
Andi Arief kembali memanen kontroversi usai menyinggung adanya pengkhianat di tengah koalisi.
Ia menyampaikan tudingan tersebut melalui media sosial pribadinya. Diduga bahwa Andi menuding NasDem sebagai pengkhianat tersebut lantaran tak menyebut nama partai besutan Surya Paloh itu di cuitannya.
"Kami akan terus bersama PKS meski satu partai lain mengkhianati koalisi," cuit Andi via akun Twitter, dikutip Selasa (22/8/2023).
Baca Juga: Malam Ini, Anies Baswedan dan Tim 8 Koalisi Perubahan Kumpul Bareng Surya Paloh
Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie Rabu (23/8/2023) bahkan sampai menyarankan agar Andi ditegur oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).