Suara.com - Seorang mayat wanita mengenakan seragam Pramuka ditemukan oleh warga di aliran Sungai Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah. Mayat tersebut diketahui merupakan warga Pekalongan.
Keluarga korban pun menuntut keadilan atas kematian wanita berseragam Pramuka tersebut. Sang kakak, Kusmiyati, menyatakan tidak menyangka sang adik dibunuh dengan keji.
"Ya penginnya ya minta keadilan lah, bagaimana hukum harus berjalan, kami serahkan sepenuhnya ke pak polisi," kata Kusmiyati di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan pada Rabu (23/8/2023).
"Proses hukum dan segera terungkap pelakunya. Tetap, pokoknya minta keadilan seadil-adilnya," tandasnya.
Baca Juga: Mengenal Tes HPV DNA Genotyping, Bantu Wanita Deteksi Virus HPV Penyebab Kanker Serviks
Berkaitan dengan kasus tersebut, berikut sederet fakta misteri mayat wanita berseragam Pramuka.
Ditemukan luka dalam tubuh korban
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, ditemukan luka dan dugaan kekerasan di jasad korban. Tak cuma menemukan kekerasan, pihak kepolisian kini tengah mencari tahu adanya dugaan pemerkosaan.
"Meninggal karena kekerasan. Jadi ya di situ saya tanya apakah ada unsur pemerkosaan, itu nanti akan disampaikan polisi ketika kita press release," kata Kepala Desa setempat, Kristiawan, yang menyampaikan pemeriksaan dari petugas medis.
Kematian dinilai tidak wajar
Pihak kepolisian juga menilai kematian korban berseragam Pramuka ini tidak wajar. Sebab, korban mengenakan seragam Pramuka serta jasadnya diberi pemberat dengan batu sebanyak 3 buah agar tenggelam di sungai.
Unsur pembunuhan pun diduga kuat. Jasad yang berseragam dinilai janggal karena korban sudah berusia 20 tahun dan bukan lagi seorang pelajar.
"Total batu ada 3. Berarti kaki, bagian badan, bagian tangan ada bekas lukanya," jelas Kristiawan.
Pamit berangkat kerja di hari Minggu
Kusmiyati menjelaskan adiknya awalnya pamit berangkat kerja kepada ornag tua di hari Minggu (20/8/2023) pagi. Korban bekerja di sebuah rumah makan.
Usai bekerja, korban pamit akan jalan-jalan terlebih dahulu. Korban pun membawa baju untuk ganti. Namun hingga Minggu tengah malam, tidak ada kabar dari korban. Ponsel korban juga tidak dapat dihubungi meski tersambung.
Cukup tertutup terkait temannya
Kakak korban menilai adiknya cukup tertutup jika mengenai siapa saja yang berteman dengannya. Kakaknya pun tidak mengetahui teman baru kenal atau kerap makan di tempat kerjanya.
"Tidak tahu sama siapa. Itu temen baru kenal, atau sering makan di situ, itu tidak tahu. Karena adik saya ini tertutup kalau soal masalah pribadinya sedang dekat dengan siapa, suka sama siapa," kata Kusmiyati.
Kendati demikian, Kusmiyati menilai adiknya merupakan sosok yang humoris dan sayang keluarga. Korban merupakan sosok yang ceria meski tertutup terkait teman-temannya.
Barang yang dibawanya terpisah dengan korban
Selain itu, barang yang dibawa sang adik pun tidak ditemukan berbarengan dengan penemuan korban. Barang tersebut seperti motor, tas dengan isi uang dan hp, identitas tidak ada.
Sang kakak mengatakan baju pramuka yang dikenakannya tidak tahu milik siapa.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma