Wanti-wanti Bawaslu Soal Debat Bakal Capres di UI: Jangan Ada Atribut Kampanye

Kamis, 24 Agustus 2023 | 16:06 WIB
Wanti-wanti Bawaslu Soal Debat Bakal Capres di UI: Jangan Ada Atribut Kampanye
Komisioner Bawaslu Puadi. [Suara.com/Rakha Arlyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menanggapi undangan adu gagasan yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kepada tiga bakal calon presiden yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Anggota Bawaslu RI Puadi mengatakan tidak ada masalah secara teknis dalam kegiatan adu gagasan yang dilaksanakan oleh pihak kampus.

Menurut Puadi, debat adu gagasan yang rencananya akan dilakukan pada 14 September 2023 tersebut bukan merupakan kegiatan kampanye.

"Kegiatan tersebut tidak bisa dimaknai kampanye sebab belum masuk masa kampanye. Lagipula, belum ada calon yang ditetapkan," kata Puadi kepada wartawan, Kamis (24/8/2023).

Baca Juga: Demokrat Bingung dengan Ajakan Sandiaga: Mau Dukung Ganjar-Anies atau Bentuk Koalisi Baru?

Meski begitu, Puadi menegaskan agar pelaksanaan debat tersebut tidak dilakukan dengan adanya atribut atau alat peraga kampanye.

"Yang penting jangan sampai ada atribut seperti stiker, bendera, seragam, banner, spanduk, dan lain-lain yang memperlihatkan identitas partai politik peserta pemilu," tegas Puadi.

Kolase Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. (Antara)
Kolase Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. (Antara)

Dia menjelaskan debat memang merupakan salah satu metode kampanye yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, debat menjadi metode kampanye jika pesertanya merupakan calon presiden dan/atau calon wakil presiden yang sudah ditetapkan menjadi peserta pemilu.

"Saat ini, pasangan calon presiden dan wakil presiden belum ditetapkan, bahkan pendafataran saja belum dimulai. Asumsinya, orang yang sekarang digadang-gadang menjadi calon presiden atau wakil presiden belum tentu menjadi pasangan calon," tutur Puadi.

"Sebagai contoh, bisa saja sebelum pendafataran ada salah seorang di antaranya yang meninggal, tidak cukup mendapat dukungan parpol, atau ternyata tidak bersedia dicalonkan," tandas dia.

Baca Juga: Tak Ada Ganjar-Anies di Kantong Megawati, Said PDIP: Terakhir, Mbak Puan Menyampaikan Ganjar-Gibran

BEM UI Undang Capres Debat

Diketahui, BEM UI akan segera mengirim undangan resmi untuk adu gagasan kepada para bakal calon presiden Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

“Undangan resmi akan kami kirimkan mulai besok untuk tiap bacapres yang kini ada, baik Ganjar, Anies, maupun Prabowo,” kata Ketua BEM UI Melki Sedek Huang dalam keterangannya, Rabu (23/8/2023).

Melki mengatakan BEM UI sudah menentukan waktu untuk ketiga tokoh tersebut mengadu gagasan politik mereka, yaitu pada 14 September 2023.

“Kami mengundang seluruh anak-anak muda, mahasiswa, dan berbagai elemen masyarakat lainnya untuk datang dan melihat ide-ide besar tiap calon pemimpin kita untuk masa depan,” tutur Melki.

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang (kiri). (IG)
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang (kiri). (IG)

Sebelumnya, BEM UI menantang para bacapres 2024 untuk menggelar kampanye di kampus UI. Hal tersebut disampaikan Ketua BEM UI Melki Sedek Huang dalam menanggapi Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan menggelar kampanye di fasilitas pendidikan dengan catatan tidak membawa atribut.

"Silakan datang ke UI jika berani! Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden/bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian," kata Melki dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).

"Jika melihat Putusan MK yang tengah diperbincangkan tersebut, tak ada satu pun frasa dalamnya yang menyebutkan memperbolehkan kampanye di kampus, melainkan disebutkan bahwa institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon dengan tidak membawa atribut dan alat peraga," tambah dia.

Melki menilai sosialisasi yang dilakukan bacapres belakangan ini terkesan membosankan. Sebabnya, dia menilai banyak ujaran minim substansi atau lip service yang disampaikan bacapres.

Untuk itu, dia menilai putusan MK bisa dimanfaatkan bagi akademisi kampus untuk menguji gagasan para capres dan mengembalikan citra kampus sebagai lembaga yang kritis.

"Sudah saatnya setiap kampus kembali ke marwahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa. Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu," tandas Melki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI